Bright masih memeluk kekasih nya yang masih terus menangis sambil meracau bahwa dirinya telah membunuh orang bright menangkup lalu menyeka airmata sang kekasih sambil tersenyum
"Don't worry sayang mereka pantas di bunuh kamu bukan pembunuh " kata bright akan tetapi win masih saja tak mau berhenti menyalahkan diri nya sendiri
Bright melirik kedua tangan win yang terbogol tangan itu tampak lecet dan ada beberapa darah akibat gesekan dari benda itu di pergelangan mulus win
"Blue lo bawa pisau kan" Tanya Bright
Tentu saja ketika mendapat telepon dari bright saat itu Blue langsung siapkan pistol dan pisau
"Bawa lah buat apa "
"Sini cepetan " kata Bright , Blue merogoh dan melemparnya ke bright
Bright mulai membuka borgol yang melingkar di dua pergelangan tangan win sampai lepas lalu melempar nya lagi ke Blue
Blue melakukan hal yang sama kepada kepada boun " Wah otak lu cerdas bright"
"Tentu saja " Jawab bright
Mereka berempat berdiri blue membantu boun yang lemah sementara bright membungkuk menunggu kekasih nya naik ke atas punggung tapi win tidak naik
"Ayo naik"
"Tidak aku masih bisa berjalan "
Bright pun melepas kemeja rayon nya kemudian mengikatkan tangan mereka berdua menjadi satu " jangan lepas dariku" ujar bright
win tersenyum menahan tangis nya lalu mengikuti arah kemana bright melangkah .
"Lo yakin ini jalan nya bright " tanya blue
mereka agak lupa-lupa ingat dimana arah kembali ke pinggir hutan maklum namanya di hutan semua arah hampir sama
"Agak lupa sih tapi gue yakin pasti ke sini" Kata Bright
"Tapi seingat gue ke sana bright " kata blue
"Nggak gue yakin banget ke sini kok"
"Gue juga yakin arahnya ke sana "
"Lo kok ngeyel banget!" Bentak bright
"Lo juga!" Blue
win dan boun malah dibuat bingung mereka ribut sendiri .
Dor dorr ....
Suara tembakan terdengar begitu jelas dan sangat dekat dengan tempat mereka berada bright dan kawan-kawan lari pelan ke balik pohon besar untuk bersembunyi
Mereka berempat menutup rapat mulut nya sampai beberapa rombongan thana dan anak buah nya lewat , Joong dan nine tertangkap
"Nine " Lirih bright
"Bright bright .. jangan bahaya banget" Blue menepuk pundak bright untuk tetap duduk
"Gila adek gue!" Ujar bright
"Biar gue yang jadi umpan lo disini aja jagain boun dan win "
"Blue! " Boun mencegat nya
"Nggak papa udah " Kata Blue
"Blue ! hati-hati" kata win dengan mata yang merah
"Yah kalian juga diam aja disini sampe keadaan aman!"
Blue berlari dengan suara tapak yang keras sengaja agar mereka mendengar nya , blue dengan cepat menemukan pohon lain untuk bersembunyi ketika mereka mengejar nya
