20. Kangen

43 25 28
                                    

Guyss aku up lagii nihh

Jangan lupa beri bintang 🌟🌟🌟
Jangan lupa share ke teman-teman kaliann jugaa ❤️

Terimakasih ❤️

Happy reading guyss❤️❤️❤️

•••••

Di tempat yang indah dan asri, Veno memberhentikan motornya dan berjalan menuju tempat duduk di bawah pohon yang rindang.

Disana di tempat duduk itu bawah pohon yang rindang Veno memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan nafas panjang.

"Huftt"
"Kalau waktu bisa di ulang,aku pengen banget rasanya tetap sama kamu,ga pengen pergi dari kamu,aku pengen ngejaga kamu terus"ucap Veno.

Dia menjeda ucapannya sebentar lalu sesaat kemudian dia kembali membuka suara.
"Udah terlalu banyak tentang kamu yang aku ga ketahui"ucap nya lagi

Lagi-lagi Veno memejamkan matanya, kali ini, sedikit lebih lama dari yang tadi.
Dia merasakan ke asria-an dari tempat ini.

Memorinya kembali berputar untuk beberapa waktu kebelakang.

Di tempat ini, di mana beberapa waktu sebelum mama nya pergi meninggalkan nya untuk selamanya.

Mamanya sering mengajaknya ke tempat ini jika hari libur,mamanya bilang tempat ini tempat terbaik untuk berlibur,untuk merilekskan pikiran dan tubuh.

~
Rasanya masih tidak percaya jika mamanya pergi secepat ini, terkadang dia juga masih sering menanyakan mamanya ke pada ibuk(ART di rumahnya).

Pernah sebulan setelah mamanya tiada, ketika pagi hari Veno ingin berangkat sekolah dia menanyakan di mana keberadaan mamanya.
"Buk,mama mana? Tumben jam segini belum bantu ibuk masak"ucap nya pada ibuk.

Ibuk yang memang mudah sekali menangis itu langsung meneteskan air matanya ketika Veno menanyakan di mana mamanya kepada ibuk.
Ibuk ga sanggup untuk menjawab pertanyaan dari Veno.

Dan disitu barulah Veno sadar,dia menanyakan mamanya yang telah tiada.

Setelah Veno ingat ternyata air matanya keluar begitu saja dan Veno langsung terduduk lemas.
~

Dan sekarang dia juga meneteskan air mata,dia sangat merindukan sosok mama nya itu,sosok yang selalu support terhadap nya,sosok yang selalu memberikan kasih sayang kepadanya,kini sosok itu benar-benar telah pergi untuk selamanya dari nya.

Veno tak sanggup jika harus mengingat semua hal yang pernah dia jalani bersama mamanya,setiap kali dia menginap mamanya,setiap itu juga dia selalu mengeluarkan air matanya.

Veno kemudian membuka matanya dan mengelap air mata yang keluar lumayan banyak dari matanya.
Dia menarik nafas dalam-dalam dan lalu menghembuskannya dengan perlahan.

"Mah.. aku kangen sama mama,apa mama di sana tau kalau aku kangen sama mama?"

"Aku tau ini semua udah QodarAllah,tapi aku belum bisa terbiasa tanpa mama"

"Gimana enggak coba mah,mama yang selalu ada untuk aku,mama yang selalu support aku,mama yang selalu meluk aku,mama yang selalu nguatin aku di saat aku sedih,tapi sekarang itu semua udah ga ada mah,mama udah pergi untuk selamanya,ga ada lagi support itu,ga ada lagi pelukan hangat dari mama,aku kangen banget sama mama...."ucap Veno yang lagi-lagi mengeluarkan air matanya.

Sesaat setelah itu dia langsung mengusap air matanya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Dia melajukan motornya dan berhenti di depan toko bunga.

"Mbak,saya mau lihat bunga terbaik di tempat ini,boleh?"tanya Veno.

VENARA •ON GOING•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang