Haii haii aku up lagi nihhh🤗
Apa kabar kalian semuaa?
Jangan lupa beri bintang 🌟🌟🌟
Jangan lupa komen and share ke teman-teman kaliann jugaa yaa🤗
Terimakasih 🤗💟Happy reading guys 💟🎉
•••••
Bukannya memberitahu, tiba-tiba saja Raina tertawa kencang, sampai-sampai orang-orang yang ada di kantin melihat kearahnya dengan tatapan aneh.
Artha menyeringit heran.
"Lo kenapa? Tiba-tiba ketawa gitu serem, ih"ucap ArthaRaina menyungging senyumannya.
"Lo kira segampang itu,gue ngasih tau Nara kemana? Ya ga lah ,gue ga bodoh kali , Tha. Ntar juga lo bakal kasih tau ke Veno,kan lo itu tangan kanannya Veno Deryanta"ucap Raina diakhiri dengan tawa renyah.~Di sisi lain
Ada gadis cantik yang tengah duduk dengan menggunakan gaun kuning,rambut di kelabang, tengah duduk di atas ayunan sembari membaca sebuah buku.
Dia Nara, Linara Haryana. Ini adalah kebiasaan Nara untuk menghilangkan rasa stres atau capek nya ketika dia benar-benar merasa sudah capek.
Sekarang Nara sudah berada di halaman rumah nenek nya. Di sebuah desa yang masih sangat asri meski pun hingga tengah hari.
Nara terus mengayun pelan ayunan yang di naikinnya,dia membaca sebuah buku novel ,karena membaca itu adalah salah satu hobi Nara.
"Hai girl" ucap seseorang dari belakang Nara.
Nara membalikkan badannya untuk melihat orang itu.
Ternyata suara itu berasal dari nenek Nara.
Nama nenek Nara adalah Sukwa.
Meskipun sudah hampir kepala 6 ,nek Sukwa masih terlihat cantik . Kini usia nek Sukwa adalah 57 tahun. Nenek nara itu menikah pada usia 22 tahun.Just info :
*Oh ya umur mama dan papah Nara itu 36 tahun ygy,kedua orang tua Nara menikah di usia 20 tahun.
Balik ke cerita
"Eh nenek,ada perlu ya sama aku? Sampe-sampe nyamperin aku ke sini, padahalkan nenek lagi kurang enak badan"ucap Nara ,lalu menghampiri neneknya.
"Ga kok sayang,nenek udah sehat waktu kamu dateng"ucap nenek Nara dengan seutas senyuman.
Nara tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Kita ke bangku sana aja yuk ,nek. Biar nenek bisa duduk,ntar kakinya cape lagi kalau berdiri terus"ucap Nara.Setelah mereka duduk di bangku yang tidak jauh dari ayunan tempat Nara duduk sebelumnya, nek Sukwa kembali membuka suara.
"Ara kesayangannya nenek lagi ada masalah ya? Coba sini,cerita sama nenek"ucap nek Sukwa.
Nara menggeleng cepat.
"Ga kok, Ara lagi ga ada masalah"*Nenek Nara selalu memanggilnya dengan sebutan 'Ara'
Nek Sukwa tersenyum lalu memegang tangan Nara.
"Ara ga bisa bohong sama nenek,udah cerita aja yuk, ke nenek. Nenek udah kangen sama cerita-cerita kamu, soalnya kamu kan udah jarang ke sini,jadi nenek juga jarang denger cerita kamu"ucap nenek Nara.Nara memejamkan matanya dan menarik nafas sedalam-dalamnya.
Benar saja,dia tidak bisa berbohong saat berhadapan dengan nenek nya ini."Ada laki-laki di kelas Ara nek, dia mirip banget sama Eno" ucap Nara.
Nek Sukma mencoba mengingat nama itu. Ia akhirnya ingat siapa Eno,maklumlah namanya juga udah di panggil "nek" .
"Mirip Eno? Apa yang bikin kamu sampai bilang kalau dia mirip sama Eno,sayang?" Tanya nenek Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
VENARA •ON GOING•
Teen FictionIni tentang sebuah pertemanan anak laki-laki dan perempuan yang selalu bermain bersama dan berharap bisa terus bersama selamanya. Namun, harapan mereka pupus,mereka harus berpisah. Mereka tidak pernah berpikir kalau mereka akan berpisah karena peker...