■ Akhir Dari Sebuah Hubungan

21 8 0
                                    

**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚  WELCOME TO MY STORY ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*

☆♬○♩●♪✧♩  Semoga suka ya!
Ditunggu vote, komen, dan review dari kalian◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡

➷➷➷

Belum genap seminggu hubunganku dengan Rizal terjalin, kini diriku memutuskan untuk putus darinya. Aku mencarinya di sekolah sambil terus mengiriminya pesan, tapi tak ada balasan. Bahkan setiap kali aku bertanya kepada teman sekelasnya, mereka selalu berkata tidak ada. Baru kali ini aku menjalin hubungan, sudah mendapatkan ujian dalam percintaan, sialan.

Kini langkahku yang panjang mendekati Fahri yang sedang duduk di kursi istirahat setelah selesai bermain basket, dia yang sedang meminum, langsung diberi tanya padaku yang sudah berjarak dekat dengannya.

“Fahri! Lu tahu nggak di mana Rizal?” tanyaku pada Fahri yang membuatnya terkejut dengan kedatanganku, hingga hampir menyemburkan air yang habis dia minum.

Dia menyeka mulutnya, lalu menoleh ke arahku yang sudah berada di samping Fahri. Kemudian dia menjawab tanyaku, “Gue nggak tahu, Ze. Lagian harusnya gue yang tanya gitu sama lu, bukannya lu sekarang doinya Rizal ‘kan?!” jawab Fahri yang membuat teman-teman basket lainnya menoleh ke arahku.

Aku mengalihkan pandangan menatap Fahri —Teman sekelasku. Kemudian aku menggelengkan kepala seraya membalas ucapannya, “Gue juga nggak tahu, udah gue chat tapi sampe sekarang masih ceklis satu.”

“Iya udah tungguin aja, Ze, gue bener-bener nggak tahu banyak soal dia, gue cuman anggota basketnya aja,” sahutnya.

Thanks, Fahri. Kalau gitu gue cabut,” pamitku padanya yang langsung melangkah menjauh.

Hingga pada langkah ketigaku, Fahri menghentikan, “Tunggu, Ze.” Aku membalikkan badan, menatap wajah Fahri yang berada diambang dilemanya.

“Gue tahu di mana Rizal sekarang, tapi gue minta satu syarat sama lu,” lanjut Fahri yang berjalan ke arahku.

“Apa?” tanyaku padanya, dia masih terdiam, hingga saat sudah berada tepat di depanku, dia menjawab, “Dia lagi ada di rumah sakit kasih peduli, Ze.” Deg, dia pasti sedang menemani tunangannya.

“Lu tahu rumah sakitnya atau enggak?” tanya Fahri yang kuangguki.

“Gue tahu kok, Fahri,” jawabku dengan nada lirih.

“Oke—Kalau gitu gue balik latihan, bye Ze.” Fahri kembali ke lapangan bersama teman basketnya yang lain, sedangkan aku terdiam di tempat setelah mengetahui bahwa Rizal pergi ke tempat di mana gadis tunangannya berada.

Sakit, tapi lebih sakit lagi jika hubungan ini diteruskan, bukan malah bahagia, melainkan saling menyakiti nantinya. Aku menuju rumah sakit kasih peduli, sesampainya di sana diriku menatap Rizal yang menggenggam tangan Hanin dari balik pintu kaca.

“Sesayang itu kamu sama dia, sampai-sampai masalah kita pun, kamu larinya ke sini, Zal,” kataku dengan sendu.

Tanpa sadar air mata jatuh ke pipiku yang chubby, aku menyeka air mata yang jatuh. “Haha—Lo lemah banget sih, Ze,” cibirku pada diri sendiri.

Aku meyakinkan diri, lalu memasuki ruangan itu. Rizal yang menyadari kedatangan seseorang pun menoleh, dia teramat terkejut ketika mendapatiku yang memasuki ruangan. Aku mendekat ke arahnya.

Me Versus Childish (Sedang Direvisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang