**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ WELCOME TO MY STORY ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
☆♬○♩●♪✧♩ Semoga suka ya!
Ditunggu vote, komen, dan review dari kalian◝(⑅•ᴗ•⑅)◜..°♡➷➷➷
Program studi di akhir semester dimulai. Seluruh murid mendapatkan kartu ujian, termasuk aku dan sekelasku. Kita mendapatkan kartu yang berisi identitas serta nomor bangku yang akan kita tempati. Semua mulai saling bertanya, tapi aku yang malas, dan enggan bertanya pun hanya bisa membiarkan kartuku tergeletak di meja.
Hingga Ghibran mengambil kartuku. Dia membaca kartu identitasku dengan keras. "Zelira Audriya, nomor NIS.1005, kelas 11A IPS, nomor bangku 0049-" Ghibran menghentikan ucapannya, kemudian dia kembali berkata, "Wait." Lalu mengambil kartunya dari saku.
"Gue 0050, kok gue duduknya sebelahan sama lu sih, Lir?" tanya Ghibran padaku yang melihat kelakuannya dari tempat dudukku.
"Lu nanya sama gue?" Balikku dengan tanya padanya, membuat Ghibran dengan kesal meletakkan kembali kartuku di meja.
Lalu dia menatapku dengan menyelidik. "Jangan-jangan lu sengaja biar kita duduknya deketan, iya 'kan?!" tanya Ghibran.Aku menatap Ghibran tanpa rasa takut. "Lu kira gue mau duduk deketan sama lu?" Mataku menyipit menatap matanya Ghibran dengan lekat-lekat. "Ogah tahu nggak!" lanjutku yang mengambil kartu milikku di atas meja.
"Gue juga nggak mau sama lu!" tutur Ghibran yang sama tak maunya denganku.
"Ya udah sana lapor Bu Tuti, gue ogah, pokoknya gue tetap di bangku itu!" tegasku pada Ghibran.
"Oke, gue kali ini yang ngalah dan pergi, lihat aja nanti." Ucapan Ghibran yang akan aku buktikan di minggu depan, lihat saja, bisa tidak dia pindah dari tempat duduk yang sudah ditentukan.Paling-paling juga bakal kena omelan pedas dari Bu Tuti, Pak Baskoro, dan Bu Gendis. Jika masih membantah, kemungkinannya adalah hukuman yang akan didapatkan Ghibran.
~xxx~
Seminggu sudah terlewati, ujian pun diselenggarakan serempak, aku memasuki ruang kelasku, dan duduk di tempat yang sudah tertera dikartu ujian. Tak lama, Ghibran memasuki kelas dan duduk di dekatku. Dengan jahil diriku mengejeknya, "Gimana? Bisa nggak pindah dari tempat duduk ini?" Aku tertawa pelan.
"Gue dimarahin sama Bu Gendis, sialan banget, untung aja ujian akhir semester, bulan depan gue nggak mau ketemu lu lagi, Lira!" balasnya.
"Gue juga nggak mau kali," jawabku yang tak mau kalah dari Ghibran."Dih gue juga kali," balas Ghibran lagi dengan suara yang sedikit dikeraskan. Membuat salah satu guru yang sedang membagikan kertas ujian menghampiri kita.
"Kalian kalau ribut terus, Ibu laporin sama orang tua kalian ya!" ancam Bu Uli pada aku dan Ghibran.
"Maaf Bu," ucapku yang meminta maaf atas kesalahan telah membuat keributan, sedangkan Ghibran dia tak ada kapoknya, dan malah dengan sengaja menggoda Bu Uli, "Jangan gitu dong, Bu Uli yang cantik. Ghibran yang ganteng ini mau ujian, kalau ribut gak apa-apa, asal nggak nyontek, gimana Bu?" tanya Ghibran pada Bu Uli.
Membuat Bu Uli mengulas senyum dan sedetik kemudian memukul kepala Ghibran dengan kertas ujian. "Kamu nggak usah negosiasi sama saya ya, Ghibran. Nggak usah juga muji-muji saya kalau ada maunya, nih kerjakan soalnya dan diam!" Bu Uli menyerahkan selembar kertas ujian dan selembar kertas jawaban pada Ghibran, tak lama aku pun mendapatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me Versus Childish (Sedang Direvisi)
Novela Juvenil[DILARANG PLAGIAT ‼️] [HUMOR, ROMANCE, TEENLIT] Dua sejoli yang awal mula bersahabatan, kini mereka saling beradu mulut, dan bertikai layaknya anak-anak. Mereka saling membenci, menjahili, bahkan saling bersaing satu sama lainnya. Tak ada yang mau k...