Jangan Ngeremehin (GreShan) 18+

78.2K 981 19
                                    

Gracia baru saja duduk di sebelah Shani yang sibuk dengan ponselnya. Masker yang menutupi wajahnya itu membuat mata tajam nan fokus itu saja yang dapat Gracia lihat. Gracia mengintip apa yang Shani lakukan. Tapi ia tak dapat mengintip dengan jelas. Yang ia tahu Shani hanya membuka aplikasi chat berwarna hijau yang biasa disebut Line.

"Ci laper gak?"

Shani menggeleng. Walaupun matanya itu begitu fokus tapi ia sadar akan keberadaan Gracia. Ia juga sadar Gracia begitu kepo dengan apa yang ia lakukan saat ini.

"Hari ini aku pulangnya bareng ya,"

Gracia yang semula bete karena Shani tak mengajaknya ngobrol pun seketika menoleh.

"Tumben,"

"Papa lagi keluar kota, Koko juga ada urusan di Jogja,"

"Hmmm kalo aku nginep aja gimana Ci?"

"Boleh,"

"Kebetulan aku juga kangen.." ucap Gracia sambil memeluk Shani, kepalanya itu ia letakkan di pundak Shani. Ia menghirup wangi tubuh Shani dari lehernya.

"Mmnggghh Greehhh.. Jangannhh.."

Gracia tertawa, ia melepaskan pelukannya. Shani cukup merinding dengan tingkah Gracia barusan. Untungnya ia tak melihat satu orang pun berada di sekitar mereka.

Tempat yang sebenarnya cukup ramai untuk orang lalu lalang.

"Gre,"

"Kenapa Ci?"

"Kita emang udah berapa lama ga main?"

"Bulan lalu?"

"Kita bulan lalu bukannya sibuk sibuknya ya?"

"Tapi sempet kok main sekali? Aku sampe squirt kok sekali," jawab Gracia.

Shani berusaha mengingat lagi tapi ia tak begitu ingat.

"Eh engga deh. Itu aku sama..." Gracia segera menutup mulutnya.

Shani menatap ke arah Gracia, ia memutar tubuhnya hingga kini keduanya berhadapan. Gracia hanya tersenyum, "Hehe... Bukan sama Anin kok..."

Shani masih menatapnya, tatapannya itu begitu mengintimidasi Gracia. Gracia sendiri meruntuki dirinya yang bodoh. Bisa bisanya ia lupa bahwa kejadian itu bukanlah bersama Shani.

"Bukan sama Anin. Baru lagi?"

Mampus
Gracia jadi semakin salah lagi. Ingin rasanya ia pura pura pingsan lalu membuat Shani panik dan lupa akan topik obrolan kali ini.

"Geee.."

"I-iya Ci..."

"Siapa?"

"Zizoy.." ucap Gracia pelan.

"Hah?" Shani berkata seperti itu bukan karena tak mendengar perkataan Gracia. Tapi Shani seakan terkejut mendengar perkataan Gracia. Bibirnya seakan kelu tak bisa berbicara.

"Gee... Kamu serius?"

Gracia mengangguk, bibirnya itu tertarik ke bawah membuat muka cemberut karena takut dengan tatapan Shani yang menyeramkan itu.

Shani mengusap wajahnya kasar, helaan napas pun terdengar berat dari mulutnya. Shani melihat sekeliling, ia pun menarik dagu Gracia karena gadis di depannya itu menunduk.

"Geee.... Apa yang bikin kamu bisa main sama Zee? Kamu tau kan dia ga seharusnya mengenal hal itu?"

"Ih dia pinter tau ci. Dia malah bisa bikin aku squi-" Gracia segera membekap mulutnya sendiri, matanya terbelalak dengan ucapannya barusan.

"Jadi kamu kira aku gabisa?"

Gracia menggeleng, "B-bukan gitu.."

Shani meraih tangan Gracia. Ia kemudian menariknya menuju kamar mandi, Gracia yang seakan tau niat Shani pun hanya mengikuti. Ia lebih takut dengan amarah Shani daripada ketahuan orang.

Kamar mandi itu rupanya sepi. Dari sejam lalu Shani berada di depan pun orang orang hanya sibuk ke lantai atas. Tak ada yang beraktivitas di lantai dasar selain dirinya. Shani segera mendorong Gracia untuk masuk ke dalam kamar mandi. Kakinya pun melangkah masuk dan menutup pintu kamar mandi itu.

"Aku bakal buktiin Gee.."

Shani pun mendekatkan tubuhnya ke tubuh Gracia membuat Gracia terhimpit ke arah dinding kamar mandi. Jarak wajah keduanya pun kian terkikis, bahkan Gracia dapat merasakan hembusan napas Shani ke wajahnya.

Mata keduanya saling mengunci satu sama lain. Shani memulai kecupan pertama keduanya, hanya sebuah kecupan tipis. Senyuman pun terukir di wajah Gracia, matanya itu turun menatap lekat bibir Shani yang terselimuti lipstick merah yang menyala membuat kesan seksi nan elegan pada bibir Shani.

"Ci, kiss me.." bisik Gracia disertai desisan pelan.

Shani yang tertantang itupun meraih dagu Gracia kemudian mulai mengecup kembali bibir Gracia untuk kedua kalinya. Kecupan kali ini berbeda daripada sebelumnya, Shani memperdalam ciuman keduanya.

Tangan Shani yang nakal itu mulai meremas meremas payudara Gracia gemas. Gracia mendesah pelan di ciuman mereka, tangannya pun ia rangkulkan di leher Shani, "Ahhhh.. Ciii... enaaakkkkhh..."

Shani melepaskan ciumannya ia menaikkan baju Gracia hingga nampaklah bra hitam yang menutupi payudara Gracia yang tak cukup digenggamannya itu. Shani segera menciumi perut milik Gracia. Lidahnya mulai bergerak menjilati setiap inchi perut Gracia. Gracia meremas remas rambut Shani menahan gejolak yang ditimbulkan akibat rangsangan dari Cicinya itu.

Lidah Shani perlahan naik, tangannya menyingkap bra Gracia ke atas membuat payudaranya mencuat keluar. Shani tersenyum ketika melihat nipple Gracia yang sudah menengang. Lidah Shani itu terjulur, ia memilin nipple Gracia.

"Arrrggghhhh Ciii Ciii... Stopphhh..." Gracia mendesah kenikmatan. Ia bahkan tak lagi peduli dimana mereka berada saat ini. Tubuhnya menegang karena rangsangan yang terus menerus diberikan Shani padanya.

Shani yang mengetahui itu pun menyudahi permainan mereka dan membiarkan Gracia terduduk di lantai kamar mandi. Ia tersenyum melihat celana Gracia yang basah.

Shani berjongkok di depan Gracia, "Jangan remehin aku lagi ya? Kamu baru digituin aja udah tepar Ge.."

Gracia tak menanggapi ucapan Shani. Ia sibuk mengatur napasnya yang kelelahan. Rangsangan pada nipplenya itu memang titik terlemahnya. Ia dapat mudah orgasme hanya dengan itu.

Shani pun keluar dari kamar mandi.

"Aduh!!"

Shani mengernyit heran kemudian melihat ke balik pintu ada Azizi dan Christy yang terjatuh ke lantai.

"Hayo ngintip ya?"

"Engga ci engga!"

"Ini idenya Zizoy Ci!" ucap Christy.

Azizi langsung melotot ke arah Christy. Ia menyenggol Christy karena kesal.

Shani hanya tertawa, "Christy kamu cari celana dong buat Gracia,"

"Iya Ci," Christy pun segera bangkit dan pergi darisana.

"Eh Christy tunggu!" Azizi yang ingin pergi itu segera ditahan oleh Shani.

"Kamu mau kemana?"

End

Sebelah buat reupload dulu ya. Ga nyaman bgt liat readersnya berapa votenya berapa di sebelah. Jadi buat next yang baru baru bakalan disini 😅

Area Bahaya 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang