ZeeDel 18+

19.4K 408 30
                                    

Pokoknya ini titipan. Liat aja dari bahasanya beda sama bahasaku kan~

******

Hari ini Ashel mengajakku untuk main ke rumahnya. Aku tidak tahu kenapa tiba-tiba dia mengundangku untuk makan-makan karena masakan di rumahnya begitu banyak untuk dirinya sendiri. Ashel bilang kalau dia berada di rumah sendiri dan tidak tahu bagaimana menghabiskan makanan yang dibawakan oleh mamanya. Untung saja jarak rumah kami tidak terlalu jauh sehingga dengan mudah aku mampir. Aku menaiki motor matic ala-ala vespa menuju rumah Ashel. Rumah kami hanya berjarak tiga blok dan terpisah oleh bangunan SMP yang cukup besar. Ya itulah sekolah kami berdua dulu.

“Shel… Ashell….”

“Masuk Zee masuk… gak dikunci kok” teriak Ashel dari dalam rumahnya.

Aku pun membuka pintu seakan sudah hafal betul dengan rumahnya. Dulu aku memang sudah sering mampir maupun menginap di rumahnya. Sejak kami bersekolah bersama hingga kami berada di naungan grup yang sama pun aku masih sering untuk mampir. Meskipun akhir-akhir ini aku sudah tidak pernah mampir sih. Ya karena satu hal…

“Ngapain sih Shel manggil gue kesini?”

“Ini lo liat sendiri deh”

Ashel mengangkat sebuah panci berisi gulai dengan aromnya yang sangat mendominasi.

“Lah? Rumah lo kosong? Adik lo?”

“Adik gue pergi ama nyokap bokap. Gue ditinggal sendiri disini. Kan kita ntar ada latihan malem ya, makanya gue ditinggal”

“Oh iya ya, hehehe..”

“Masih pagi udah rada bego lo Zee”

“Dih, ngejek….”

“Hahaha”

Ashel memperlihatkan satu buah panci lagi dengan isi yang sama. Sebuah gulai daging yang yang jumlahnya cukup banyak menanti untuk disantap. Aku masih belum paham kenapa mamanya meninggalkan masakan sebanyak ini. Masalahnya, Adel hari ini sendiri dan nanti malam pun dia akan latihan bersamaku. Yakali dia habisin sendiri…

“Nah maka dari itu gue undang lo kesini buat makan siang”

“Gue doang?”

“Adel juga sih”

“Oh…”

Mulutku hanya bergumam ketika nama Adel dia sebut. Ada sedikit rasa canggung ketika Ashel menyebutkan nama ‘sahabat’ barunya itu. Sebenarnya aku memang tidak punya masalah dengan Adel, namun tetap saja aku merasa tidak enak juga Adel diundang kesini.

“Adel dateng jam berapa Shel?”

“Bentar lagi paling”

Benar. Tak lama kemudian datang sebuah mobil mewah yang mengantarkan seseorang yang turun dari mobil tersebut. Ashel membukakan pintu lalu masuklah Adel ke dalam rumah Ashel. Aku tidak mau melihat ke arah pintu. Yang pasti ada “hal” yang mereka lakukan begitu Adel masuk.

“Eh ada Azizi…”

“Hai Del”

“Dateng kapan Zee?” tanya Adel sambil merebahkan dirinya di sofa.

“Gak lama kok dari lo dateng barusan”

“Oh gitu? Eh Marsha kagak lo ajak Zee?”

“Kagak. Ashel gak undang dia. Undang gue doang sekarang”

Aku masih merasa awkward ketika Ashel duduk di samping Adel. Tangan Adel melingkar pada bahu Ashel lalu mereka tertawa bersama. Aku hanya bisa bersandar pada sofa sambil memainkan hp ku berharap Marsha membalas chat yang kukirim.

Area Bahaya 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang