17. Constanr Reminder 🔞🔞🔞

4.7K 171 25
                                    

Warning!!!! 🔞 (kekerasan/adegan dewasa) tolong bagi yang dibawah umur skip BAB INI DAN LANJUTKAN NANTI DIBAB SELANJUTNYA !!! 🙏

Maaf jika ada typo... Dan untuk para pembaca yang sudah cukup umur Happy reading Na...

Pov Porsche

"Hei Kinn," bisikku selembut bulu, menarik perhatiannya dari mencuci tangannya di wastafel.

Matanya dengan cepat menatapku melalui cermin kaca dan perlahan, sudut bibirnya berubah menjadi senyum nakal.


Aku berdiri di sana tetap terkejut dan terpana selama kurang lebih satu menit, sebelum aku sadar kembali dan dengan cepat memutar kepalaku, mencoba untuk menggerakkan kakiku dan berjalan melewatinya.

Tapi kemudian sebuah tangan meraih lenganku dan yang lain menarik rambutku, sangat lembut namun membawa kekuatan yang cukup untuk membuatku gemetar dan berbalik ke arahnya.

"Apakah kamu tidak akan menyapaku?"

Aku buru-buru menariknya dariku tetapi jari-jarinya terus menempel di rambutku.

"Apa yang kamu inginkan?" Tanyaku sambil mengalihkan pandanganku agar tidak menatap matanya secara langsung.
Tubuhku langsung menegang dengan kedekatannya.

"Hei, ini aku, bukan hantu. Kenapa kamu terlihat sangat pucat?" Kata Kinn sambil tertawa kecil. Wajahnya memiliki senyum puas yang familiar yang sangat aku benci.

"Aku akan kembali ke teman-temanku." Aku berkata siap untuk pergi tetapi Kinn melingkarkan lengannya di pinggangku sehingga itu menghentikanku.

Aku berbalik untuk menatapnya lebih keras. Kemarahan di mataku menyebabkan dia mundur dan aku tersentak dengan gerakan itu. Bukan aku yang ingin lebih dekat, bukan juga mencari kesempatan.

"Apa kabar?"Dia bertanya padaku dengan nada datar.

Aku mengangkat tanganku dari cengkeramannya dan memasukkannya ke dalam sakuku, masih berusaha menahan matanya.

"Sepertinya kamu sudah sembuh, aku baru saja melihat wanita itu berjalan keluar dari bilikmu."

Aku tidak memperhatikan kapan atau bagaimana Kinn berhasil memojokkanku dengan maju selangkah demi selangkah ke arahku dan aku terus mundur ke belakang hingga punggungku menyentuh pintu bilik. Entah bagaimana tubuhku secara otomatis meresponnya. Bahkan, aku merasa merinding di sekujur tubuhku setiap kali dia mengucapkan sepatah kata pun.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Paranoid dan kecemasan yang mendalam menyelimuti pikiranku yang secara tidak sadar mengambil kendali atas tubuhku. Saat ini, aku hanya ingin mendorongnya dengan kasar, tapi sepertinya aku tidak bisa bergerak sesuai keinginanku. Aku hanya bisa melihatnya berjalan mendekat ke arahku sampai tubuhku bersandar pada dinding bilik dan aku merasa tidak berdaya.

"Tidak ada. Aku baru saja melihat seorang wanita berjalan keluar,
tampak kesal. Apa yang kamu lakukan?" kata Kinn mengejek.

~

"Sebaiknya kita pergi mencari Porsche di dalam, aku melihatnya masuk ke sini dan menghilang menuju kamar kecil." Sebuah suara keras tiba-tiba terdengar dari luar kamar mandi dan aku tahu betul suara siapa itu.

Tanpa pikir panjang, Kinn tiba-tiba meraih tanganku dan membawaku ke bilik toilet tempat aku berasal. Dia menutup pintu dan menguncinya dari dalam.

"Apa yang kamu lakukan?!"

KP (terjemahan indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang