14. Appropriate

2.4K 130 28
                                    

Maaf jika ada typo🙏 and...
Happy reading Na....

Pov Porsche

Pete dan aku pulang lebih awal dari yang diharapkan. Dan dengan waktu dan tenaga yang tersisa, kami bermain satu atau dua ronde hingga dini hari. Adapun adikku, dia tidak menggangguku lagi tentang sifat pekerjaanku. Mungkin dia sudah mengerti, atau dia terlalu lelah untuk berdebat denganku. Meskipun aku sangat berharap dia mengerti aku, karena aku hanya melakukan ini demi dia.

Disekolah~

"Apakah kalian akan bermain basket? P' Ohm meminta kami."

Kami bertiga baru saja selesai belajar dan turun dari fakultas untuk mencari beberapa kegiatan yang harus dilakukan.

"Aku akan lulus. Aku ada latihan renang besok. Harus menghemat energiku." Kata Tem sambil menggelengkan kepalanya. Dia sudah jauh dari latihan sejak dia mengikuti audisi untuk menjadi perwakilan fakultas kita terakhir kali. Aku mengajukan diri sebagai proxy, meskipun kuakui aku mungkin akan melakukannya karena aku juga kurang latihan.

"Nah, besok aku juga ada latihan sepak bola. Bagaimana denganmu Porsche? Apakah kamu tidak akan latihan Judo?" Jom bertanya.

Aku ingat bahwa aku masih memiliki kompetisi Judo untuk dihadiri. Aku jarang datang untuk berlatih dan bahkan jika aku melakukannya, aku biasanya hanya berkeliaran satu atau dua menit. Bukan seperti P' Beam yang mengeluh, tapi betapa aku berharap bisa rajin juga seperti teman-temanku.

"Aku akan tidur besok."

Aku masih merasakan sakit di lenganku, jadi aku agak tidak percaya diri dengan penampilanku. Tapi aku tahu aku akan sembuh tepat waktu sebelum kompetisi dimulai. Kami bertiga terlalu sibuk hari ini jadi Tem dan aku memutuskan untuk makan di belakang apartemenku dari pada pergi jauh.

"Ayo pergi makan siang aku lapar." Tem menatapku dengan ekspresi sakit.

"Hei, jangan lupakan aku. Aku lapar
juga." Jom dengan cepat mengejar kami.

"Kalau begitu setelah kita makan, tinggallah bersamaku sebentar karena aku kesepian." Aku bercanda berkata kepada mereka.

Entah ada apa denganku akhir-akhir ini. Aku terus mencari perhatian, meskipun aku tidak membuatnya terlalu jelas karena bajingan ini pasti akan menggodaku.

Mungkin aku hanya senang karena aku bisa bersama mereka lagi. Tapi setelah ini, aku pasti akan sibuk. Kami sedang sibuk berbicara ketika seseorang menarik perhatian kami.

"Hai."

Sosok tinggi berhenti di depan kami dan memalingkan wajahnya ke arahku untuk menyambutku. Aku tersenyum tipis dan mengangguk pada anak itu sebagai jawaban. Dia kemudian berjalan ke arah kami dengan senyum lebar bertopeng di wajahnya.

"Kita bertemu dengannya kemarin, kan? Siapa namanya?" Tem berbisik di telingaku.

"Aduh, Ve!" bajingan itu secara acak berkata dengan antusias.

"Hei! Sawadee Veha." Jom kemudian menyapa dengan percaya diri, sama sekali tidak menyadari siapa sebenarnya nama orang yang mereka ajak bicara. Situasi seperti ini benar-benar membuatku sadar betapa bodohnya teman-temanku.

(🤣🤣🤣)

Anak itu kemudian tertawa tanpa suara dan berbalik untuk melihat mereka.

"Vegas. Namaku Vegas."

"Oh itu benar! Vegas! Itu yang aku katakan beberapa waktu lalu." Jom kemudian memberi Vegas tepukan ringan di bahu.

KP (terjemahan indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang