Cieeee yang kemarin nunggu in aku double update tapi gak jadi 😂😂😂😂
Maaf yaaaaaa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi Haechan karena ini terakhir kalinya ia menempuh perjuangan di SMA yang tengah ia tempati.
"kapan acara wisuda nya sayang?"
"masih 3 hari lagi dad."
"lalu apa agenda mu hari ini?"
"membuat vidio kenangan untuk diputar dihari kelulusan."
"ahhh benarkah?"
Haechan mengangguk sembari memasukan beberapa potongan pancake ke dalam mulutnya.
"dad boleh aku tinggal diappart saja?" cicit Haechan pelan.
"tidak."
"kenapa sih selalu melarang."
"jangan banyak bicara baby. kau hanya perlu menurutinya saja." Jaehyun membawa tubuh Haechan untuk ia pangku. dan melanjutkan aktivitasnya membaca revisi proposal. sesekali menyuapi bayi beruangnya dengan telaten.
"daddy tidak punya hak atas hidupku."
"baby apakah kau tahu apa yang daddy bicarakan dengan rektor kampus impianmu kemarin?."
Haechan mengangkat pandangannya. "Tidak, memang nya Daddy bicara apa?" tanya Haechan waswas.
"daddy membeli separuh dari bagunan kampus itu dan menyuntikkan beberapa dana agar tidak ada yang berani semena mena terhadapmu." Jaehyun mengelus rambut Haechan.
"bicara yang jelas dad." Haechan memasang wajah tak bersahabat.
"hey kenapa kau galak sekali."
CUP
"intinya, daddy mengatakan kepada pihak kampus untuk tidak mencari masalah denganmu."
"iiisshh aku ingin kehidupan yang normal, kenapa daddy selalu menjadi pawang ku huh? aku bisa mengatasi semua masalahku sendiri, dad."
"kau tidak punya alasan untuk menolaknya baby."
Jaehyun melihat wajah kusut Haechan. ahhh anak ini semakin hari semakin menggemaskan.
"kalau begitu izinkan aku tinggal di appart dengan Soobin dan Hyunjin. daddy tidak perlu khawatir akan diriku."
"dan kau tahu bahwa daddy tidak akan pernah mengizinkanmu sayang."
CUP
"bersiaplah, kau akan terlambat jika terus berdebat dengan daddy. daddy akan mengantarmu."
Jaehyun segera menurunkan Haechan dari pangkuannya dan merapikan kertas kertas yang berhambur dimeja makan kemudian memasukan ke dalam tas kulit seharga jutaan won.
