KOPI

11.9K 1.1K 31
                                    

"kau akan kemana setelah ini?" tanya Hyunjin sambil mengisap rokoknya dalam dalam lalu menghembuskan nya di udara.

"kantor daddy mungkin, aku ingin mendinginkan tubuhku diruangannya."

"aku iri kau bisa dekat dengan daddy mu."

"aku iri kau masih memiliki ibu."

lalu keduanya tertawa, menertawakan nasib yang mereka alami, kehilangan bukan hal yang menyenangkan, namun keadaan yang memaksa mereka untuk menerima.

"baiklah aku pergi duluan, kau tak apa sendirian?"

"pergilah, aku baik baik saja."

setelah itu Haechan pergi meninggalkan rooftop sekolah, berjalan keluar dari sekolah dengan beralaskan sepatu.

hari ini Haechan diantar dengan sopir, tidak membawa mobil sendiri. oleh karena itu ia akan berjalan hingga sampai di kantor Jaehyun. mengapa tak menunggu sopir saja? jawabannya, Haechan sudah terlanjur memberitahu agar tidak usah dijemput karena tadinya ia akan pulang bersama Beomgyu. tapi anak itu malah mengikuti latihan basket.

jarak sekolah dengan kantor lumayan jauh jika ditempuh dengan jalan kaki. tak apa, sekalian olahraga.

senyuman Haechan merekah saat melihat gedung tinggi milik daddy nya, setelah sekian lama menempuh perjalanan akhirnya sampai juga. kakinya sudah mulai pegal, Haechan rasa sebentar lagi akan bengkak karena memang ia tidak terbiasa jalan jauh.

saat hendak masuk menuju resepsionis lantai 3 tiba tiba ada yang menabrak tubuhnya keras, air kopi yang terasa sangat panas membakar badan bagian dadanya. perih.

"AARRGGHH" teriak Haechan.

"HEY BOCAH KAU TIDAK LIHAT JIKA ADA AKU DISINI HUH?" teriak wanita itu ber name tag Yeri.

"apa apaan, kau yang menabrakku, bukan aku."

"heh bocah ingusan jelas jelas kau yang tak lihat. lagian kenapa ada bocah kumal sepertimu bisa masuk digedung pencakar langit seperti ini huh?"

"kumal?" Haechan memastikan bahwa yang dibicarakan wanita ini tak benar. namun dugaannya salah saat Yeri menganggukkan kepalanya.

waaahhh kurang ajar berani sekali wanita cabe ini memakinya

"maaf noona jika aku salah, tapi tadi kau yang menabrakku duluan."

Yeri melotot marah, ia mendorong tubuh Haechan hingga terjatuh dilantai, kepala si manis mengenai sudut meja hingga berdarah.

DUAGH

para pekerja membisu, masih sangat terkejut dengan kejadian barusan yang mereka lihat.

"Jae bukannya itu Haechan?" Jaehyun segera bangkit dari duduknya saat ia sedang memantau cctv dengan Yuta disebelahnya. kebiasaan mereka jika tugas mereka telah selesai.

saat sampai disumber kegaduhan itu Jaehyun melihat anak beruangnya sedang dikerumuni banyak orang, yang membuat Jaehyun terkejut adalah kepala kesayangannya ini mengeluarkan sedikit darah. Jaehyun segera menghampiri kerumunan itu diikuti Yuta dibelakangnya.

"RASAKAN ITU BOCAH, BERANI SEKALI KAU MENYALAHKANKU. AKAN KU ADUKAN KALIAN SEMUA KE BOS KARENA MEMBIARKAN BOCAH SMA BERKELIARAN DISINI." teriak Yeri, wajah Haechan sudah merah padam menahan tangis.

sebenarnya bisa saja ia meninju rahang wanita itu, tapi ia tidak pernah diajarkan untuk memukul wanita oleh Jaehyun. Haechan nangis karena merasa kesal tak bisa berbuat apa apa padahal ia sedang menahan amarah.

"baby?" panggil Jaehyun.

"hiks daddy.." kedua bola mata Haechan berkaca kaca, sedetik kemudian mengeluarkan air mata yang sudah ia tahan sejak tadi.

POSESIF DADDY (JAEHYUCK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang