Prolog

4.3K 480 4
                                    

Laki laki itu keluar dari minimarket yang ia masuki beberapa menit sebelumnya. Di tangan kanannya terdapat plastik berisi camilan dan tangan kirinya ia masukan ke dalam saku jaketnya.

Angin malam berhembus kencang menerbang surainya. Ia ingin cepat kembali ke rumah saja.

Dengan langkah gontai ia berjalan menyusuri jalanan yang cukup sepi. Nampaknya cuaca dingin ini membuat orang orang malas berkeliaran di luar rumah.

"Sudah kubilang, kamu harus minta maaf!"

Suara bernada tinggi itu membuat ia menghentikan langkahnya. Perhatiannya tertuju pada seorang gadis dengan seragam SMA yang tampak melindungi seorang nenek tua.

"Sudah kubilang aku tidak sengaja menabraknya! Untuk apa minta maaf atas perbuatan yang tidak aku sengaja!?"

Di hadapan gadis dan nenek tua tadi berdiri tiga orang laki laki dengan pakaian urak urakan.

Hm. Ketiganya pasti berandalan.

"Lebih baik kamu hentikan tingkah sok baikmu! Atau kamu hanya ingin cari perhatianku dan teman temanku?"

"Lebih baik tidak usah di pedulikan." Gumamnya dengan raut datar. Kakak laki lakinya sudah menunggu camilan untuk mereka.

Ia harus segera pulang.

BUGH!

Suara itu membuat langkahnya kembali terhenti. Ia menoleh penasaran. Apa gadis itu dipukul?

Namun pemandangan yang dilihat iris violetnya membuat mulutnya terbuka lebar. Gadis tadi menendang ketiga pria berandalan itu dengan mudah.

"Dasar keparat idiot, aku bilang minta maaf kan? Kalau tidak minta maaf, aku hancurkan kepala kalian, sialan!" Ucap gadis itu dengan sorot mata tajam.

"Jangan buat aku semakin marah."

Sialan! Ternyata gadis itu tidak waras. 

HAIIIIIII
Setelah beberapa lama gue ngilang, akhirnya gue muncul bawa book baru. Semoga bisa update tiap hari kayak dulu lagi ya.

Happy reading all ♡

Captive (Rindou Haitani x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang