Lima Belas

1.6K 293 14
                                    

I'd give my all to have
Just one more night with you
I'd risk my life to feel
Your body next to mine
-

Kiel menatap sosok yang tersenyum tipis di sisi ranjangnya. Begitu mendapat kabar bahwa Kiel sadar, sosok ini segera ke rumah sakit untuk menjenguknya.

"Kamu baik baik saja." Lirih Kiel. "Selama ini aku dihantui perasaan bersalah karena menjadi teman yang tidak berguna."

"Terima kasih sudah bertahan hidup, (Name)."

(Name) tersenyum simpul. "Mulai saat ini, mulailah pikirkan keselamatanmu, Kiel. Anak dan istrimu masih butuh kamu."

(Name) mengusap lembut surai putri Kiel yang sejak tadi menempel padanya. Kaguya bilang beberapa kali putrinya menangis karena berfikir (Name) sudah melupakannya.

Kaguya mengusap pipi putrinya. "Bagaimana kalau kamu temui kakek dan nenek yang sedang ke kantin rumah sakit?"

"Ibu dan ayah perlu bicara serius dengan tante (Name). Ini obrolan orang dewasa."

Dan dengan begitu, kini tersisa mereka bertiga di ruang rawat Kiel. Untuk sesaat tidak ada yang buka suara.

"Jadi apa rencana selanjutnya?" Tanya Kiel.

"Sudah dapat dipastikan bahwa Eiji benar benar menjadikanku tumbal. Setelah berhasil melarikan diri, aku berusaha menyelidikinya diam diam." Jawab (Name).

"Aku tau dari Rin. Dia yang menyekapku. Dan aku sudah tau alasannya. Tapi masalahnya alat perekam yang Kaguya berikan tidak aku bawa. Maaf." Lanjut (Name).

"Jangan meminta maaf." Kaguya protes. "Kita akan memikirkan caranya bersama."

(Name) mengangguk.

"Maaf, untuk kenyataan ini, (Name). Padahal kamu sangat menghormati bajingan itu selama ini." Kiel mengepalkan tangannya. "Benar benar sampah masyarakat."

(Name) menghela nafas berat. "Sudahlah. Selama ini aku menghormatinya karena dia mengingatkanku pada ayahku. Namun sudah jelas penilaianku salah."

Pada akhirnya, (Name) benar benar kehilangan keyakinannya untuk percaya pada orang lain. Bohong jika dikatakan dia tidak kecewa.

"Aku tidak akan memaafkan Eiji. Kalian tenang saja, aku punya caraku sendiri untuk menyelesaikan ini."

"Setelah semua yang dia lakukan padaku, aku pastikan dia akan memohon belas kasihan kepadaku."
......

Sore menyambut dengan langit jingga yang berhasil membuat kagum mata (Name). Ia duduk seorang diri di taman, membiarkan Kaguya menikmati waktu pribadi dengan keluarganya.

Iris (Name) menatap pemandangan yang membuat matanya sakit. Sepasang ayah dan anak dengan wajah berseri dan wanita yang tersenyum lembut sembari menggendong seorang bayi.

(Name) selalu ingin punya keluarga sendiri.

Tepat seminggu (Name) melarikan diri dari Rindou. Dan ia selalu bertanya tanya apakah akhirnya berbeda jika mereka bertemu dengan cara yang lebih baik.

Mungkin mereka bisa tidak sengaja bertemu di kedai kopi, atau di taman kota. Pertemuan yang normal, tanpa paksaan dari pihak manapun.

Mungkin tetap akan sulit mengingat profesi keduanya yang sangat bertolak belakang.

"Mungkin sejak awal memang sudah tidak ada harapan." (Name) tersenyum getir.

Sial, ia ingin menangis lagi.

(Name) mengusap kasar wajahnya. "Aku harap para pelayan itu mengobatinya dengan baik."

Untuk sesaat kelebatan dari ingatan saat ia merawat Rindou yang terluka muncul di kepalanya. Tatapan lembut dari iris lilac itu selalu berhasil menyihirnya.

Captive (Rindou Haitani x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang