ALISA [05]

209 18 0
                                    

Hulla welcome back to my story.

Huhu gimana nih?

Yuk saling menghargai:)

Jangan lupa votenya!
Karena satu vote dari kalian membangkitkan semangat mimin♡

Sooo yuk vote dan nikmati alurnya!.
.
.

●●●●●●○HAPPY READING○●●●●●●

X

I Mipa 2, itu lah kelas alisa sejak 3 hari lalu. Baru saja masuk dirinya sudah sangat terkenal, tentu saja karena menjadi bahan bullyan seorang ratu bully di sekolah ini. Namun hal itu tak membuat alisa menyerah, ia tetap berpenampilan cupu seperti sekarang ini.

Berjalan tegap menuju kamar mandi, dirinya melewati beberapa siswi yang membicarakan dirinya. Bukan alisa jika dirinya hanya masa bodo dengan ucapan orang lain, yang menurutnya hanya sampah saja.

"Gua denger-denger alta dah baikan ama geng laen"

"Bagus lah jadi gak ada kerusuhan lagi"

Alisa yang mendengar percakapan dari sekelompok lelaki yang tak jauh darinya pun mengerakan kakinya menuju belakang tembok, yang tak jauh dari sekelompok orang itu.

"Lagi bisa-bisanya ladal's rusuh di jakarta" Ucap zaki

Terdapat lima lelaki yang duduk tak jauh dari toilet belakang. Jelas alisa mengenal mereka. Mereka yang ia serang saat membantu perkeroyokan terhadap satu orang yang kini entah selamat atau tidak, kedua kalinya ia bertemu saat di lapangan, masa hukuman itu.

Mereka alan dan kawan-kawan. Sedang menikmati hembusan angin yang menerpa wajah tampan mereka berlima.

"Btw, cewe itu siapa ya? Apa bener cewenya alta?" Kepo alvero menatap satu persatu kawannya.

"Nu" Pangil alan

Keanu paham tanda pangilan itu, "Dia cewe yang dilindungi ladal's" Ucap keanu dengan wajah datarnya.

Zaki dan alvero menatap serius keanu, "Kenapa dijaga?" Heran mereka.

"Kurang tau"

"Kita harus cari tau tentang cewe itu" Zaki berdiri lalu menatap serius keempat sahabatnya.

Alisa yang mendengar itu menghembuskan nafasnya pelan, lalu berjalan santai menuju kamar mandi. Tanpa mereka sadari alisa mendengar percakapan inti relaxa.

Sesampainya di kamar mandi alisa menatap cermin di depannya. Ia  mengulung lengan kirinya dan membuka P3K yang ada di dalam toilet. 3 perlahan ia menganti perban yang melingkar di pergelangannya.

"Kenapa hidup gua gak sejalan?" Lirihnya menatap pantulan dirinya di kaca.

"Gua tersesat"

"Cape"

"Pen udahan aja"

"Sampai kapan ya tuhan?"

Tak disangka air matanya menetes kembali. Dengan cepat ia menghapus air matanya. Ia tak boleh cengeng, tidak boleh menangis. Sudah cukup dirinya selama ini cengeng, selalu menangis terus menerus.

"Eh ada si cupu" Ucap seorang gadis yang tiba-tiba masuk ke kamar mandi.

Alisa menghapus air matanya dengan cepat lalu membalikan badannya menatap kedua gadis yang sedang menatapnya remeh. Sepertinya akan ada pembullyan sehabis ini.

AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang