Sore kalian semua
gimana hari minggunya?
Ada certa apa nih hari ini?
yuk ajak temen" kalian untuk baca karya aku:)
"HAPPY READING"
.
.
Setelah pulang sekolah dirinya kembali berkutat dengan alat kue miliknya. Lumayan alisa sudah membuat kurang lebih 30 kue dengan 5 varian rasa dan bentuk. Kali ini zia tidak membantu karena ia harus ke rumah sakit, katanya.
Jelas alisa tau kenapa zia kerumah sakit, apalagi kalo buka menjenguk pacarnya yang sedang koma. Zio? dirinya sedang membantu ibunya memasak dan mengurus rumah. Itu adalah kemauan alisa, kali ini dirinya ingin menjaga dan membuat kue sendirian tanpa bantuan adik kaka itu.
Tangan alisa dengan lihai membentuk adonan kue, tak lama dering handphonenya terdengar. Entah dari siapa dirinya pun tidak tau.
"Hallo, gua tau lu ara kan? lu dimana sih?"
Alisa jelas tau siapa yang menelponnya ini, dirinya masih sibuk dengan adonan kue ditangannya hanya bisa diam sambil mendengarkan orang disebrang sana berbicara.
"Gua minta maaf ra, balik yuk. Ian gebukin gua ra"
"Mereka tau dari mana lagi nomer gua yang ini" Batin alisa brtanya-tanya.
Tut
Terpaksa alisa mematikan sambungan telepon itu. Dirinya muak dengan semuannya, ia ingin menjalani hidup seperti biasanya tanpa ada ganguan dari mana pun. Jika masalah keluarganya itu masalah gampang semuanya sudah ia pikirkan matang-matang.
Kring
Bel pintu toko berbunyi tanda ada pelangan yang ingin membeli. Alisa dengan siap melayanin para pelangan.
"Selamat datang, ada yang bis-" Ucapan alisa terhenti karena orang yang baru masuk ke dalam tokonya, "Ngapain kesini?" sewot alisa
"...."
"Keluar sana gak nerima tamu" Usir alisa
"Hm"
Sabar, sabar.
Bukannya peri lelaki itu malah duduk ditempat tungu yang tersedia disana. Memang bener-bener lelaki itu sangat menyebalkan.
"Hai alis" Sapa zaki saat baru masuk kedalam tokonya.
Wajah alisa yang tadinya kesal kini menjadi sedikit tenang, "Ada apa?" To the point
"Biasa, sendiri aja nih? si zia mana?" Santai zaki
"Ke Rs"
Alis zaki terangkat sebelah, "Ngapain?"
"Ada urusan"
Zaki paam hanya menganguk saja.
"Ekhem" Dehem lelaki yang sedari tadi duduk berdiam diri
Keduannya pun menengok melihat Alan yang tampak kesal dengan wajah dingginnya, Zaki hanya tersenyum lalu mulai membantu alisa karena beberapa pelangan sudah mulai masuk membeli roti yang alisa buat.
30 Menit kemudian, Alan masih senantiasa duduk tanpa ada niatan untuk membantu. Padahal antrian sudah mencarai luar toko.
"Gila ini masih banyak banget, mana baru jam 7 udah segini apalagi nanti" Ucap zaki kelelahan, "Eh sialan bantu lah" Kesal zaki yang melihat alan hanya memainkan Handphonenya tanpa membantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alisa
Teen Fiction"Simpan, diam dan rasakan" Dia kembali, tapi bukan menjadi sosok Alisa yang murah senyum dan lemah lembut. Melainkan Alisa yang datar, cuek, dingin dan tertutup. Kejadian 2 tahun lalu membuat dirinya menjadi saat ini, dan selama itu juga dia menghil...