ALISA [14]

101 9 1
                                    

Hello guys

selamat menikmati

jangan lupa vote and coment

"Happy Reading"

/

/

/

"Kapan kakak gua bakalan balik lagi?" Daffi terdiam, suasana hatinya belum cukup baik.

"Kalau aja daddy gak ngusir zee pasti dia bakalan tetap disini"

Kini daffi sedang erada di taman belakang, tepat dimana dahulu dirinya dan para abang serta kakanya berkumpul, untuk bermain bersama. Sekarang hanya sisa kenangan saja, jujur dirinya sangat rindu dengan suasana dulu.

"Bisa gak sih kamu gak usah ngangu aku!"

"Sayang aku minta maaf"

"Maaf kamu bisa balikin zeesa kembali kerumah ini?"

"Sayang aku lagi nyari dia, aku mohon maafin aku"

"Aku gak mau, kamu mending pergi dari hadapan aku!"

"Sayanggggg"

Daffi hanya diam dengan wajah datarnya, sealalu seperti ini. Setiap hari dirinya selalu saja mendengar keributan antara bunda dan daddynya. Bahkan nio selalu diajak sang abang untuk dibawa ke kantor, ia yakin pasti mereka berdua akan terus bertengkar jika sang kakak belum ditemukan.

Keluarganya sempat bahagian saat tau kedua abang dan kakaknya, masih hidup. Tapi sayangnya hanya beberapa hari saja. Karena ulah sang daddynya kebahagiann itu hancur, Bahkan abangnya yang kedua pun ikut minggat dari rumah dan entah kini tinggal dimana.

"Kita bisa ketemu?" Kata daffi setelah sambungan teleponnya diangkat.

Daffi berdiri dan pergi dari halaman rumahnya. 

♡♡♡♡♡♡♡

Byurrr

"Aws"

Ringisan seorang gadis yang hanya dihiraukan oleh banyak murid di sekolah terkenal di jakarta. Pembulyan yang sudah merajalela ternyata masuk ke sekolah elit ini. Bahkan hanya ada beberapa orang yang terlihat kasihan kepadannya.

Tidak ada satupun yang membantu gadis itu, ia duduk dengan kuah bakso yang lagi dan lagi terkena lengannya. Sudah 2 kali dirinya mendapatkan pembulyan seperti ini.

"Dan kalian masih saja terdiam tanpa mau mencegah atau membantu kaum yang lemah" Bantin gadis itu 

"Bangun lu" Teriak seorang wanita kemudia menjambak rambut alisa, siapa lagi kalau alsa.

"Apa?" Tanya alisa santai

Ingin rasanya alisa mencopot penyamarannya kali ini. Tapi alisa tetap alisa ingin bertampilan cupu bertolak belakang dengan tampilannya, sifatnya akan cuek dan tegas.

"Oh berani lu sekarang?" Tantang alsa

"Cape gua diem mulu"

Balasan alisa membuat semua siswa terkaget, berbeda dengan zia yang tersenyum dari kejauhan. Alsa emosi langsung mendorong tubuh alisa kebelakang dan terkena meja kayu yang ada di kantin. Kaget? jelas, karna kepala alisa berdarah membuat yang lain bubar dan alsa yang melarikan dirinya.

"Kakak ngak pa-pa?" Tanya zia khawatir

"Aman"

"Mana kak yang sakit?"

AlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang