00. Onggokan Delusi

1.6K 131 3
                                    

Seorang wanita berumur ribuan tahun, menempelkan pipinya di meja restoran. Tangan kirinya memegang botol anggur dan membenturkan botol tersebut hingga hancur lebur. Dewa yang menjadi anak pemilik restoran pun mengacak-acak rambutnya, frustrasi. Pasalnya, dewi tersebut sudah merusak berkali-kali botol kaca milik restoran. Rasanya ia ingin menegur wanita itu, tetapi di sisi lain ia takut karena bisa saja dia dikirim ke alam hampa karena tegurannya.

"Kenapa ...?" tanya dewi itu, setengah mabuk. Ia mengangkat sedikit kepalanya. Dirinya mendongak, lantas memasukkan ujung botol yang telah ia rusakkan ke dalam mulut. Hendak meminum anggur yang sebenarnya sudah habis, akibat ulahnya sendiri. "Cih! Hei, kalian tak punya anggur lagi? Kurang ajar kalian, memberiku botol anggur kosong kepadaku!"

Dewi itu membuang botolnya ke sembarang arah, anak pemilik restoran pun bergidik ngeri dan menghindar.

Kan, kau yang merusak botolnya! seru anak pemilik restoran di lubuk hatinya.

Di sela-sela perang dingin kedua dewa-dewi itu, ada burung merpati putih yang melingkar di langit valhalla. Hewan itu membawa tas cukup besar di kakinya, dan terdapat robekkan panjang di bawah tas itu sehingga menjatuhkan beberapa salinan surat kabar. Usai merasa seluruh makhluk di bawahnya mendapat surat kabar, ia pun terbang pergi.

Dewi yang setengah mabuk itu, mendongak. Tatapannya menuju merpati putih yang terbang menjauh. Ia pun tersenyum dengan tatapan lesu. "Wah, ada meteor di langit valhalla. "

"Berhentilah bicara hal yang ngawur, dasar dewi sinting!" suara pria yang lebih berat menghampiri sang dewi. Ia membuka surat kabar yang telah ia terima, lalu menaruhnya di meka dengan agak kasar sehingga menghasilkan bunyi yang cukup membuat terkejut dewa-dewi di sekitarnya. "Cepat lihat surat kabar ini, [Y/n]. Setelah itu pergi dari restoranku!"

"Beraninya kau membentakku dasar Kakek Tua!" hina dewi yang tak lain adalah [Y/n]. "Memang apa pentingnya membaca surat kabar ini?"

[Y/n] dengan malas mengambil surat kabar yang ditaruh pria tersebut. Pria itu adalah pemilik restoran, jadi sang dewi sedikit enggan untuk melawan. Alhasil, ia membaca surat kabar itu dengan menggunakan nada lesu. "Menggemparkan ... pertandingan kedelapan ragnananananana ... dikacaukan oleh anak bungsu Poseidon, Qin Shi Huang, dan--heh?"

[Y/n] mengucapkan kosakata terakhirnya dengan panjang. Matanya membulat, mulutnya tak mengatup, tangannya menggebrak meja. Membuat siapa saja yang mendengarnya, tersentak. "Ha--Ha--Hades masih hidup?"

- Bersambung -

First Published : Thu, Jun 2, 2022
Jangan lupa vote dan komennya, ya!

A/n : Gila guys aku kelepasan, help! 😔

Kalau diurutin dari tanggal publish mungkin :
1. Demi God [Qin Shi Huang]
2. Tyrant of The Ocean [Poseidon]
3. Is This Destiny? [Hades]

Tapi kalo masalah alur bisa dibaca dari :
1. Tyrant of The Ocean
2. Demi God
3. Is This Destiny?

Tapi karena Demi God duluan yang publish, ya sudahlah~ 😂

✔ Is This Destiny? [ Hades X Reader] || Record of RagnarokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang