40⛅

718 67 1
                                    

Esoknya Jisoo kembali ke kampus. Sebenarnya hari ini ia libur tapi entah mengapa ia ingin saja dikampus.

Di kantin. Ditemani oleh Dokyeom yang tiba tiba saja datang dengan nampan penuh makanan.

"Makan" ucapnya singkat saat mendaratkan bokong nya di kursi yang ada didepan Jisoo.

Jisoo mengangguk lalu melahap makanan yang di berikan Dokyeom. Dokyeom tersenyum melihat nya. Hanya sedikit. Agar tidak ada yang bisa melihatnya.

"Masih sedih?" Tanya dokyeom sembari melahap makanan yang ia beli.

"Sedikit. Sekarang aku sudah ikhlas" jawab Jisoo sedikit pelan. Dokyeom mengerti,mereka ini saudara kembar lahie dari rahim yang sama dengan waktu yang beda. Hanya beberapa menit. Dari kecil mereka selalu bersama makanya dokyeom paham bagaimana perasaan Jisoo.

Dokyeom mengusak kepala Jisoo dengan lembut membuat yang diperlakukan seperti itu hampir tersedak. Dokyeom terkekeh kecil melihatnya.

"Mau kuajak jalan jalan?" Tanyanya lagi kini menatap mata Jisoo dalam. Jisoo mengangguk tanda setuju. Dan akhirnya setelah menghabiskan makanannya ia kini sudah berada di mobil Dokyeom bersama dokyeom tentu saja.

"Menurutmu..." Ucapan Jisoo menggantung.

"Ah tidak lupakan" lanjutnya lalu menatap keluar jendela. Dokyeom tersenyum tipis.

'sebentar lagi... Tunggu saja' batinnya.

⛅⛅⛅

Nayeon hampir menggebrak meja yang ada didepannya. Bagaiman bisa ini terjadi??!

Kim Eunji.

Pelaku pembulyan saat SMA dan....

Pelaku pembunuhan adik kembarnya.

Setau ini Eunji adalah orang yang baik. Ternyata dia sangat licik.

Nayeon pun menelfon Jisoo menunggu untuk diangkat namun tak kunjung Jisoo angkat membuat Nayeon mengernyit heran. Kenapa Jisoo tidak mengangkat telfonya?

"Kenapa?" Tanya Sehun yang baru saja datang dari kamarnya.

"Jisoo.... Ia tidak menjawab telfonku" jawabnya sedikit khawatir.

"Mungkin ia masih ada kelas tenang saja" ucap Sehun agar Nayeon tidak khawatir.
Nayeon menghela nafas walau masih sedikit khawatir. Mafia Kim sangat sangat apik menutupi identitasnya. Bahkan fakta yang baru saja Nayeon ketahui adalah. Mereka memiliki seorang putra. Entah siapa itu yang jelas ini membuat Nayeon paham kenapa sasaran mereka adalah Jisoo.

⛅⛅⛅

"Kim Eunji....
Kau adikku tapi memang bisa di andalkan haha" ucapnya saat melihat adiknya terikat di kursi lemas namun tatapan matanya melotot ke arah perempuan yang sedang berada didepannya.

"Kau terlalu bodoh makanya bisa ku manfaatkan" lanjutnya lalu duduk di bangku yang ada didepan Eunji.

"Wahh bagaimana kalau Jisoo tau kau yang membuat Jeonghan mati?" Perempuan itu menatap Eunji penuh binar dan melayangkan sebuah benda ke arah Eunji.

"Oww menjengkelkan!" Ucapnya lalu berdiri.

"Seharusnya aku menyingkirkan mu juga. Harus!" Perempuan itu berputar mengitari tubuh Eunji.

"Tapi... Jika kau mati aku akan dicurigai dan oppaa tidak bisa mendapatkan hati Yoon Jisoo... Haah.. betapa hebatnya nanti jika Jisoo menjadi kakak ipar ku? Dia sangat cantik dan juga baik. Buka begitu Kim eunji?" Ia menarik dagu Eunji untuk menatap ke arahnya.

"Rencanamu tidak akan pernah berhasil" ucapnya setelah sekian lama terdiam karena lemas diperlakukan seperti ini. Tubuhnya penuh lebam serta bekas cambukan yang diberikan kepada orang didepannya.

"Wow" mendekatkan wajahnya ke wajah eunji lalu menarik rambutnya.

"Kau sudah berani kepadaku??" Lalu menjambak rambutnya dengan kencang membuat eunji mengaduh kesakitan.

Membuat seseorang gadis yang berada di depan pintu itu menahan tangisnya.

"Maaf ji kau harus bertahan. Aku akan mengungkapkan semua nya. Bertahanlah" gumam gadis itu lirih. Lalu pergi mengumpulkan semua bukti bukti lalu mengirimkannya ke pada Nayeon melalui E-mail.

.

.

.

Tbc...

Makin kesini makin gaje.
Dahlaj campur aduk...

Tapi...

Semoga kalian suka dan maaf kalau masih banyak typo.
Kapan kapan aku perbaiki semuanya hwhw

⛅01-05-2022⛅

[✓]FIRST(?)||SEOKSOO&JEONGCHEOL GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang