29🌤️

814 83 4
                                    

Jisoo mengerjap ngerjapkan matanya, hal pertama kali yang ia lihat adalah langit langit kamar yang berwarna putih,bau obat obatan dan selang infus. Sudah dipastikan sekarang ini Jisoo berada di rumah sakit. Bahkan Jisoo saja lupa kenapa ia bisa sampai berbaring lemah di ranjang rumah sakit.

"Oh kau sudah sadar sayang?" Sang Bunda adalah seseorang yang pertamakali Jisoo lihat.

"Sebentar Bunda panggilkan Dokter dulu ya" belum sempat sang bunda keluar dari ruangan Tangan Jisoo mencegahnya untuk pergi.

"Jeonghan dimana?" Iyap sudah pasti Jisoo mencari Jeonghan,orang yang pertama kali Jisoo cari selalu Jeonghan.

"Sayang..." Sang bunda menatap Jisoo sendu,apa Jisoo lupa kalau Jeonghan sudah tiada?

"Jeonghan apa dia baik baik saja bun? Aku bertemu deng-"

"Jisoo! Jeonghan sudah tiada sayang,tolong ikhlaskan kepergiannya ya" sang bunda mengelus lembut punggung Jisoo dan menenangkan Jisoo walau hatinya sakit putri nya sudah tiada,namun sebagai Ibu ia juga harus menguatkan putri nya yang juga sedih karena sang kembaran telah tiada.

"Jadi... Itu hanya mimpi ya hiks" Jisoo menangis sejadi jadinya di pelukan sang bunda,suara tangisan Jisoo terdengar sampai luar membuat seseorang yang ingin menjenguk Jisoo ikut menangis mendengar tangisan pilu Jisoo.

Ia yakin kembaran Jisoo masih hidup,karena firasat anak kembar tidak pernah salah.
Itu lah yang membuat dirinya mencoba mencari keberadaan Jeonghan tanpa sepengetahuan orang lain.

"Jisoo,aku akan membantumu mencari Jeonghan sampai dapat. Ia belum meninggal aku yakin, Tunggu aku Jisoo aku akan mengembalikan Kembaranmu dan kau bisa tersenyum bahagia lagi" Ucapnya lirih menahan air mata.

Beberapa jam setelah Jisoo sadar, Acara pemakaman Jeonghan pun dilaksanakan.
Banyak sekali Pelayat yang datang,Jeonghan sudah dikremasi sedari kemarin namun Sekarang ada acara di rumah duka.

Jisoo duduk di pojokkan rumah duka dengan kondisi yang terbilang sangat memprihatinkan,ia baru saja sadar namun Jisoo malah berharap bahwa ia tidak usah sadar dan tidak mendengar bahwa kembarannya itu telah tiada.

Hiks...

Hiks....

"Kenapa hiks kau harus mengambil Jeonghan dariku Tuhan? Aku- A- aku belum siap hidup tanpanya bahkan rasanya hidupku hancur berkeping keping setelah mendengar kabar itu"

"Hey Tuhan kenapa kau tidak adil padaku? Bisakah kau pertemukan aku dengan Jeonghan lagi? Kumohon hiks jangan ambil Jeonghan hiks"

Rintihan dan tangisan Jisoo membuat pelayat yang ada dirumah duka menangis mendengar nya. Tangisan seorang adik yang ditinggalkan kakaknya. Seseorang yang telah kehilangan separuh Jiwanya. Iya bukankah anak kembar berbagi jiwa? Bila salah satunya sakit maka yang lain akan ikut sakit,bila yang satu meninggal bukan berarti separuh Jiwanya sudah pergi?

Itu yang dirasakan Jisoo,bahkan ia masih tidak percaya Kakak kembarnya, Kembarannya yang menyebalkan,kembarannya yang selalu meninggalkan nya saat berangkat ke kampus,kembarannya yang selalu cerewet kembarannya yang bar bar kembarannya yang selalu ada untuknya kembarannya yang selalu berbagi hal dengannya kembarannya tempat untuk Jisoo berpulang dan kembarannya juga yang selalu menjaganya.

Apakah Jisoo benar benar kehilangannya sekarang?

Jika boleh,apakah bisa Jisoo menyusul Jeonghan?

Apa Tuhan tidak ingin mempersatukan Jisoo dan Jeonghan lagi?

Apa bisa waktu diputar kembali?

Apa bisa Jisoo hidup bahagia setelah kehilangan kakak kembarnya?

Jisoo benar benar hancur

Lebih hancur daripada kehilangan seseorang yang dicintainya.

Namun Jisoo harus tetap hidup demi Jeonghan,walau sekarang ia sendiri Jisoo harus menjadi seseorang yang kuat, seseorang yang bisa membuat kembarannya bangga.

Baiklah Jisoo akan bangkit seperti Jisoo yang dulu.

Semoga kau tenang disana Hannie-ya

.

.

.

.

TBC...

Aku pas ngetik ini banjir air mata sumpah😭😭

25-02-2022🌤️

[✓]FIRST(?)||SEOKSOO&JEONGCHEOL GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang