1. ERLANGGA [PERMULAAN]

879 48 6
                                    

Jangan lupa vote + komen.
Sekecil apapun jejak yang kalian tinggalkan sangat berarti 👣

Happy Reading!!

••••••••••••••••••

Jam dua belas malam Erlan baru bisa kembali ke rumah setelah menyelesaikan pekerjaan kantornya yang menumpuk.

Erlan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedikit tinggi karena ia sudah tidak sabar untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.

Saat melewati sebuah jalan matanya menangkap seorang gadis yang berlari ketakutan dari tiga orang pria yang mengejarnya.

Entah mengapa tiba tiba hatinya tergerak untuk menolong gadis cantik itu. Padahal Erlan bukan tipe orang yang peduli dengan urusan orang lain. Ia turun dari mobilnya dan mengahampiri gadis itu.

Erlan menarik tangannya dari belakang hingga badan gadis itu bertubrukan dengan dada bidangnya. Mata tajam Erlan bersitatap dengan mata indah sang gadis. Erlan merasakan getaran aneh didadanya bahkan ia tidak pernah merasakan ini sebelumnya.

Tatapannya terputus saat mendengar suara pria memanggilnya "berikan dia pada kami jika kau ingin selamat" ucap seorang pria jahat tadi.

"Jangan berani berani memerintahku" desis Erlan tajam.

"Mau menjadi pahlawan kemalaman heh? Serang si brengsek itu".

Erlan maju, menyerang balik laki laki yang sudah terlalu berani padanya. Tidak taukah mereka siapa Erlan?.

Erlan merapikan jasnya yang sudah sedikit berantakan akibat pertarungannya dengan orang orang rendahan tadi. Ia menatap sinis preman preman yang sudah tumbang di bawah kakinya.

"Cih, dasar manusia tidak berguna" ujar Erlan dalam hati.

Selesai berurusan dengan hama hama tadi, Erlan melangkahkan kakinya menuju gadis yang ia tolong.

"Kamu baik baik saja?"

"Iya, aku t-tidak papa".

"Siapa namamu" tanya Erlan.

"Arabella Xeina Winata".

Erlan memandang Bella dengan tatapan intimidasi. Dalam hatinya Erlan semakin tertarik dengan gadis di depannya. Gadis ini terlalu indah untuk dilewatkan.

"Mine" guman Erlan yang tidak dapat didengar Bella.

Bella yang di tatap seperti itu menundukkan kepalanya. Perempuan itu terlalu terlalu takut untuk membalas tatapan tajam milik Erlan.

"K-kamu jangan melihatku seperti itu, aku takut" cicit Bella pelan.

"Maaf aku tidak bermaksud" jawab Erlan merasa tidak enak.

"Jadi? Apa yang kamu lakukan malam malam begini" lanjutnya bertanya.

"Aku hanya mencari udara segar" jawab Bella.

"Terlalu berbahaya untuk seorang gadis keluar malam malam begini".

"Maaf, aku tidak tau".

ERLANGGA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang