28- end!

565 36 16
                                    

°
°
°
°


Brukk!

Selesai sudah sampai disini, terjatuhnya Chaeyong diatas lantai membawanya dalam bencana besar terhadap reputasi atas dirinya untuk pergi, meninggalkan kekacauan yang telah diperbuat pada Direktur saat itu.

Hal gila yang bahkan orang lain akan berpikir lebih dari 10 kali untuk melakukannya, bisa dia lakukan tanpa berpikir panjang, masuk kedalam kandang harimau yang tengah kelaparan untuk bunuh diri.

Satu kotak kardus yang dipegangnya dengan papan nama, penghargaan, dan beberapa dokumen serta catatan segala hal yang didapati dari tempat kerjanya, ia bawa dengan wajah datar tanpa ekspresi, melewati beberapa pegawai yang menatapnya bingung.

Mungkin salah satu dari pertanyaan yang ada pada benak mereka seperti, mengapa bisa pegawai terbaik pergi meninggalkan jabatan yang baru di genggamnya selama satu minggu terakhir ini, keluar tanpa basa-basi barang mengucapkan selamat tinggal sedikitpun untuk orang-orang yang berada di perusahaan.

Dan kenapa juga, dia harus mengucapkan selamat tinggal kepada orang-orang yang bahkan dia tidak ingin temui lagi.

Gila memang, saat dirinya merasa sangat puas dengan apa yang dilakukan kepada Taehyung setelah kata 'kau, dipecat' keluar dari mulut laki-laki itu.

Anggap saja dia sebagai perempuan murahan yang memeluk Direktur besar tanpa sebab-akibat, biarkan Junho yang melihat kejadian tersebut menganggap dirinya wanita gila, memeluk lelaki yang sudah memiliki istri dan anak tanpa berdosa.

Terserah, dia tidak mau mempedulikan semua itu.

Mungkin jika Taehyung tidak mengatakan hal tersebut, dirinya masih bisa menahan diri untuk tidak memeluk. Tapi, kata yang tidak pernah terpikirkan olehnya dimana akhir dari masa kerjanya terhenti, membuat dia dengan sangat berani melakukan hal yang dirinya inginkan.

Lagi juga, sudah terlanjur sakit tertusuk pisau, jadi dia memilih terbunuh sekalian dengan jera kebahagiaan yang sepadan.

Langkahnya terhenti saat melihat mobil putih berada beberapa meter dari tempatnya berdiri, sosok anak kecil yang bernama Anya terlihat jelas dari kaca mobil yang diturunkan.

Hanya hembusan napas kasar keluar, bersamaan langkah kaki yang maju menuju mobil miliknya membawa pergi keluar dari ruang lingkup kantor pusat yang mempertemukan dirinya dengan lelaki bernama, Lee Taehyung itu.

Diamnya membawa banyak sekali pikiran yang tidak ada henti, menayangkan kejadian tumpang-tindih antara kehidupan dan mimpinya.

Luapan pada emosi yang berkibar seperti bendera yang berada pada puncak tiang menara, membuatnya semakin geram dengan semua hal yang terjadi dalam kurun waktu yang bersamaan.

Cengkraman pada kemudinya di pererat guna menyalurkan semua rasa yang melebur menjadi satu, injakan pedal pada gas yang tidak terasa membawa mobil melaju dengan kecepatan tinggi, hingga pada akhirnya memberhentikan kemudi tepat di tepi danau.

Napasnya tidak teratur lagi, tangisnya pecah, teriakan dari birainya keluar beberapa kali menyalurkan kepenatan yang menggumpal dalam hati.

Tidak tahu mengapa dia memiliki kehidupan yang menjadi rumit seperti ini, bahkan hanya karena lelaki yang berada dimimpinya berwujud, membuatnya pergi meninggalkan pekerjaan yang sudah ditaungi 2 tahun terakhir.

Lantas, sekarang apa yang harus dia lakukan saat jalan hidup yang diimpikan menikung sangat tajam dari kenyataan yang selama ini dia dambakan.

Membiarkan semua itu berlalu? Terus bagaimana dengan masa depannya sekarang, jika dia melepaskan hal seperti itu dengan sangat mudah.

Let It Be ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang