Dalam jalannya perempuan itu tidak pernah melepaskan senyum diwajah, sesekali dia bersenandung lagu yang akhir-akhir ini menjadi pelengkap rasanya.
Sesekali dia melompat-lompat ringan karena bahagia, bahkan tatkala sapaan dari mulutnya keluar hanya untuk menegur orang yang lewat berpapasan dengannya.
Setelah makan siang bersama Taehyung tadi, Chaeyong berpikir sejenak untuk berjalan-jalan didaerah dekat pemukiman rumahnya.
Masih lengkap dengan pakaian yang dia kenakan untuk bertemu Taehyung, dress bunga sakura selutut dengan warna dasar putih, tidak lupa dengan tas slingbag berwarna hitam.
Langkah kakinya terus membawa perempuan itu berjalan menuju sebuah kafe, dia diam sejenak menatap kafe didepannya. Lalu mendesah pelan.
"Sepertinya meminum strawberry milkshake, ada bagusnya."
Suara decitan pintu yang terbuka, dan lonceng berbunyi membawaseseorang yang masuk kedalam kafe tersebut, dia berjalan menuju tempat pemesanan, lalu memesan minuman yang diinginkannya.
"Satu strawberry milkshake ya, mba."
Kurang lebih seperti itu, Chaeyong mengatakan kepada pelayan kasir. Setelah minuman siap, dia membayar dan membawa minumannya menuju bangku yang berada dekat dengan kaca besar dimana lalu-lalang kendaraan dapat jelas dilihat.
Meminum minuman yang dipesan seraya mendesah senang setelahnya, nikmat yang tidak bisa dipungkiri, saat dinginnya es dan air memenuhi rongga mulut, turun menyusuri setiap organ pemeroses makanan dalam tubuhnya membuat dia senang bukan kepalang.
Bagaikan candu, Chaeyong menyeruput minumannya lagi dan lagi, sampai dia sesekali memejamkan mata, menikmati segelintir dingin dalam tubuhnya.
Dia melirik laki-laki yang sedang menatapnya, membuat dia risih saja. Pasalnya saat dia masuk, memesan dan duduk, laki-laki itu tidak ada hentinya memperhatikan dia dengan pandangan yang sulit diartikan.
Mencoba mengabaikannya dengan mengambil ponsel ditas, Chaeyong membuka aplikasi game skeatboard lalu memainkannya dengan khidmat.
Laki-laki yang sedang menatap Chaeyong tersenyum kecil, lalu dia bangun dari posisi duduknya. Berjalan menuju meja Chaeyong dan duduk didepan perempuan itu, seraya mengambil ponsel yang sedang dimainkan.
"YA! Apa yang ka——," ucapnya terputus saat melihat laki-laki didepannya.
Mengerjap beberapa saat sambil menaikan sebelah alis, memperhatikan pakaian yang dikenakan laki-laki itu yang hampir menutupi seluruh tubuh dengan pakaian serba hitam, dan topi basball.
"Aku sangat kecewa saat kau tidak mengenali ku." Ucap laki-laki itu, dengan wajah cemberut.
"Bagaimana bisa aku mengenalimu, disaat sekujur tubuhmu tertutup begitu." Jujurnya seraya kembali merebut ponsel yang sempat diambil Jimin.
Jimin membuka topinya, lalu menatap Chaeyong lekat-lekat. Memperhatikan detail wajah perempuan didepannya yang sedikit berbeda.
"Ada yang aneh." Kata Jimin seraya bersidekap dada, membuat perempuan didepannya mengalihkan tatapannya dari ponsel ke Jimin.
"Apa yang aneh?." Tanyanya tidak mengerti.
Jimin memajukan wajahnya, membuat Chaeyong otomatis memundurkan badan. Kepala Jimin bergerak kekanan dan kekiri, seraya menyipitkan mata. Mencari ke anehan diwajah perempuan itu, sampai akhirnya dia terkekeh kecil dan kembali duduk.
"Kau tambah cantik, ya."
Chaeyong menghela napas, tanpa sadar tangannya memegang dada seraya menatap Jimin kesal, dia pikir terdapat sesuatu diwajahnya, entah itu tahi mata, kotoran, atau lipstik yang belepotan karena dia sehabis makan tadi. Ternyata, melenceng dari dugaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Be ✔️
FanfictionChaeyong tidak pernah terpikir akan terjebak dengan pekerjaan yang berhasil membawanya masuk kedalam jurang kebohongan yang dibuat Taehyung. Lingkaran hitam sudah terlalu dalam menariknya masuk, sehingga dia tidak bisa keluar dari tempat itu. Taehyu...