39. mencegah

1.7K 205 31
                                    

1

2

3

Let's read my story

.
.
.

Lisa POV

Aku, perlu berbicara dengan anakku. Tadi dia sempat bertengkar dengan ibunya dan merasa marah pada Jennie karena kami membuat keputusan sepihak untuk pindah. Aku perlu bicara banyak dengannya dan menengahi keduanya agar tidak ada jarak diantara kami. Aku perlu berperan sebagai penengah di antara mereka.

"Nanon.." aku memanggilnya ketika aku berada di kamarnya. Dia tengah membuka ponselnya di sana.

"Nanon.. bisa dada bicara padamu?" Kataku dan dia menyipitkan matanya.

"Jika kau kesini hanya untuk memaksaku pindah, sebaiknya jangan! Percuma! Karna keputusanku sudah bulat! Aku tidak akan mau pindah" katanya dan ya ampun! Dia benar persis seperti ku dulu, selalu keras kepala.

"Nanon.. dengarkan dulu ok? Mungkin mommymu ingin melakukan ini karna dia merasa tidak nyaman disini?" Kataku dan di menatapku tajam.

"Apapun alasannya dada! Aku tidak perduli! Kenapa mommy harus tidka nyaman disini? Kenapa? Kenapa baru sekarang dia merasa tidak nyaman? Kenapa tidak sejak dulu bahkan saat aku belum lahir!" Katanya dan ya ampun! Dia anak yang sudah dewasa dan itu lah sebabnya akan sulit bicara padanya.

"Tapi sayang... Mungkin mommy ingin melakukan sesuatu di waktu sekarang? Jika dulu dia tidak memiliki kesempatan dan saat ini kah mungkin dia memiliki kesempatan" kataku mencoba untuk meyakinkannya. Meskipun aku tidak tau apa tujuan utama Jennie ingin pindah.

"Nanon_"

"Dad! Tidak ok? Aku tidak bisa.. aku tidak bisa pindah dari sini karena aku_"

Dia berhenti sebentar dan wajahnya berubah menjadi datar. Kenapa dia gadis berhenti? Apa yang dia pikirkan?.

"Nanon? Apa yang ingin kau katakan? Kau tidak bisa pindah karena?" Kataku mencoba mencari tau dan dia membuang wajahnya begitu saja.

"Pokoknya aku tidak mau! Titik! Keputusanku sudah bulat" katanya dan aku mendekatinya kemudian akan mencoba bicara lagi dengannya.

"Nanon dengar.. mungkin ini sulit bagimu karena kamu sudah nyaman di lingkungan sini.. tapi sayang.. tidak ada salahnya kita mencoba sesuatu yang baru" kataku dan di membuang wajahnya.

Aku menarik kedua bahunya dan membuatnya menataoku. "Hey.. dada tau apa yang membuatmu menjadi berat untuk pergi.. apa ini karna Beby? Kekasihmu? Nanon.. kalian bisa saling mengubungi lewat ponsel dan kita bisa berkunjung ke sini sebulan sekali ok?" Kataku dan dia menatapku lemah.

"Dad.. bukan itu masalahnya... Aku tidak bisa menjelaskannya sekarang tapi intinya aku tidak bisa meninggalkan beby.." katanya dan aku mengerutkan dahiku. Apa yang dia katakan?.

"Maksudmu?" Tanyaku dan dia menghela nafasnya kemudian mwngusap wajahnya.

"Dad.. aku mohon padamu.. tolong mengerti aku... Aku sudah dewasa dan aku berhak menentukan pilihanku sendiri. Dan pilihanku? Aku akan tetap disini sampai kapanpun. Jika Kalian ingin pindah? Maka pergilah hanya berdua.. aku tdiak akan ikut dan memilih untuk Tetap disini" katanya dan ya ampun! Itu benar. Dia sudah dewasa dan dia berhak menentukan kehidupannya. Aku juga seperti itu dulu yang tidak suka pengaturan.

the world of the familly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang