33. she's my Girlfriend

1.9K 240 32
                                    

1

2

3

Let's read my story

.


.
.

Seulgi POV

Kami, sedang menunggu anak kami di rumah sakit. Tadi dia mengeluh sakit dan aku perlu membawanya kerumah sakit. Saat ini, dia tengah di periksa di dalam bersama dokter.

Aku, berjalan mondar mandir dan menunggu hasil pemeriksaan dokter didalam.

Tak lama kemudian, dokter keluar dan kami segera mendekatinya.

"Dok? Bagaimana keadaan anak kami?" Tanyaku mendekatinya dan dia menatap kami melepaskan kacamatanya.

"Keadaannya Baik baik saja sekarang.. kami sudah menanganinya dengan baik" katanya dan aku bernafas lega sekarang.

"Dok? Kenapa ini bisa terjadi? Apa yang menyebabakan anakku terus mengalami sakit kepala hebat?" Irene bertanya dan aku juga ingin tau.

"Yeah.. ada pembekuan darah di otaknya.. kita harus segera bertindak untuk melakukan operasi atau ini akan semakin berbahaya" katanya dan aku menganga tak percaya. Ya ampun! Pembekuan darah? Anakku mengalami pembekuan darah?.

"Pembekuan darah Dok?" Tanyaku dan dia mengangguk.

"Ya kami harus segera mengambil tindakan operasi atau keadaan semakin parah" katanya dan Irene bersandar di tembok. Aku tau dia syok.

Aku mendekati dokter dan menatapnya serius. "Dok.. saya mohon lakukan yang terbaik untuk anak kami.. aku akan melakukan apapun untuk anak kami.. please.." kataku dan dia mengangguk kemudian tersenyum.

"Kami akan berusaha semaksimal mungkin.. percayakan pada kami. Kalau begitu, kami akan menyiapkan proses operasi" katanya dan dia berbalik untuk pergi.

Aku menghela nafasku dan berdecak pinggang. Ya ampun! Apa lagi yang harus di alami anakku?.

Aku mendekati istriku disana dan mencoba untuk menenangkannya. Dia tertunduk dan aku yakin dia sedang menangis.

"Sudahlah.. aku yakin Yeri akan baik baik saja" kataku dan dia memelukku segera. Aku mengusap kepalanya dan mencium pucuk kepalanya.

"Aku takut bear.. aku takut sesuatu terjadi padanya" katanya dan aku menepis itu semua.

"Tidak akan ok? Dia akan baik baik saja.." kataku dan dia memecahkan tangisannya di pelukanku.

Ya Tuhan.. berikan petunjuk baik untuk anak kami.

------------------------------

Kami, sedang menunggu proses operasi selesai.

Aku melihat jam dan ini sudah pukul 2 pagi. Ya ampun! Kenapa lama sekali?. Kami perlu meninggalkan aleyna dirumah, untungnya aku sudah menelpon ayah dan ibuku untuk menjaganya. Ayah dan ibu Irene akan datang besok pagi kesini.

Aku, berjalan mondar mandir karna ini benar benar lama. Aku sangat khawatir dan tidak sabar untuk hasilnya.

Tak lama kemudian, lampu operasi berganti. Itu artinya Meraka selesai.

Aku menunggu di depan pintu dan tak lama dokter keluar dan menemui kami. Dia melepas kacamata dan maskernya.

"Bagaimana Dok? Bagaimana dengan anakku?" Kataku ingin tau dan istriku juga mendekati kami.

the world of the familly (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang