Happy reading and ignore typo ♡
Dugaanku benar, ternyata Dikta bocah senja. Bagaimana tidak, ketika aku memberanikan diri untuk mendengarkan playlistnya, banyak lagu-lagu yang membuatku berkata;
"kok pernah dengar ya?"
karena aku juga sering mendengarnya di cafe atau sekedar melintas di aplikasi pemutar musik atau medsosku.
Sebenarnya tidak demi dia semata, aku mendengarkan banyak lagu indie akhir-akhir ini karena banyak melintas di aplikasi pemutar musik.
Pemutar musik kini memutar lagu mendayu dari grup band payung teduh berjudul Menuju senja.
Ada yang mati saat itu
Dalam kerinduan yang tak terobatiAku pikir, lagu ini cukup menyindir seseorang yang lumayan susah move on seperti aku. Aku meletakkan gawaiku untuk merebahkan diriku setelah seharian bersama dikta.
Aku teringat akan sikap implusifku dimana tangan nakalku menyentuh dan mencubit pipinya, aku merasa senang sekaligus awkward.
Lalu munculah perasaan aneh lainnya yang bernama overthinking yang kini mulai masuk dan kerap kali mengganggu momen-momen dimana aku sedang asik memikirkan betapa manisnya sosok vokalis wdyt itu.
Anggap saja aku sudah berusaha melupakan masa laluku bersama anggun. Karena sampai sekarang ia tidak memberiku kepastian apakah dia meminta maaf dan menawarkan untuk kembali lagi.
*Ignore time stamp"
Kini saatnya melangkah lebih maju, untuk mendapatkan perhatian dari seseorang sudah mengguncangkan duniaku yang tenang menjadi tidak beraturan.
Sore yang manis telah berlalu dan beralih pada malam dimana bintang kini menampakkan sinarnya seperti biasa. Malam yang selalu membuatku gerah kini sedikit berbeda.
Sedikit dingin disini, karena kini aku duduk didepan lemari es yang terbuka, hehe. Jika ibu memergokiku begini, aku yakin beliau tidak akan membiarkanku keluar rumah dengan selamat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALL ABOUT US | BL [ Slow Update ]
Fanfiction•Cerita ini mengandung unsur bxb ⚠️ •100% Fiksi •Jadi jangan dianggap serius atau dibawa ke RL okay ('∀`)♡ Tidak ada yang lebih menghangatkan dari senyumannya Dikta, ucap seorang lelaki bernama Bagas yang kala itu sedang memandangi api unggun. Per...