Chapter 13 - Nggak Enakan

35 2 2
                                    

Rasa "nggak enakan" selalu ada pada setiap orang, tapi tidak berlaku bagi seseorang bernama Suar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasa "nggak enakan" selalu ada pada setiap orang, tapi tidak berlaku bagi seseorang bernama Suar.

Siapa yang tidak tahu Suar? Dia adalah Perempuan penghuni TBSM 2 yang kerap kali berulah ketika jam sedang kosong.

Ia sering terlihat bersama lelaki dengan gaya rambut seperti jamur bernama Dikta. Wajahnya yang polos bukan berarti ia tipikal yang penurut, banyak yang terkecoh oleh parasnya.

"bolos yuk.."

"...."

Ini bukan yang pertama kalinya Suar mengajak Dikta untuk membolos, didepan guru. Lihatlah..

"males, kamu lolos dari hukuman mulu, monyet."

"sengaja mau numbalin aku buat bersihin seluruh wc sekolah satu yayasan kan?"

"...."

Suar hanya menampilkan senyuman lebar, ia menepuk pelan bahu Dikta yang dimana dirinya sedang memasang wajah kesal.

"kalo males nyikat wc ama bersihin kelas, kan tinggal nyuruh ayangmu."

"ayang ayang ndasmu tak parut?"

"aku nggak enak njir kalo nyuruh-nyuruh dia mulu!"

Suar kembali tertawa ketika Dikta bertanya dengan nada seperti perempuan dalam masa menstruasi.

"bisa nggak sih nggak usah ngegas kalo lagi ngobrolin tentang pacarmu itu?"

"cemburu ya?"

Satu keplakan pelan mendarat di kepala Suar, ia memegang dan menggosok  kepalanya.

"ngapa sih?" Tanya Suar dengan tatapan malas.

"Heh monyet, jangan ngajakin aku bolos lagi. Tar Bagas ngambek kalo liat aku dihukum."

Suar yang mendengarnya hanya menutupi mulutnya karena menahan tawanya yang akan menyembur.

"tenang aja, orang kaya Bagas mana tega marahin kamu."

"...."

Dikta yang melamun sesaat lalu menoleh kearah Suar dengan heran.

"gimana kamu bisa tau Ar?"

"aku sering ketemu banyak cowo kaya dia. Udah deh, kita ke hawa dingin dulu."

Sebenarnya bukannya Dikta tidak mau, tapi jika Bagas tahu Dikta bolos sekolah lagi, Dikta takut Bagas akan marah padanya.

"semarah-marahnya Bagas, dia itu nggak betah lama-lama kalo marahnya sama kamu."

Dikta terdiam ketika mendengar ucapan suar yang membuat hatinya berbunga-bunga. Sebuah lengkungan senyuman manisnya tampak dengan wajah yang menunduk, seakan ingin ia sembunyikan dari siapapun.

"senyum-senyum aja kamu, dasar boti."

"...."

Tak butuh waktu lama ia segera mengejar Suar dengan membawa sepatunya.
Dikta mengejar suar hingga mereka sampai di tempat parkir.

ALL ABOUT US | BL  [ Slow Update ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang