LA(9)-Mutasi

639 130 0
                                    

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!

Lisa menatap laptopnya serius, berusaha menemukan petunjuk dari rekaman cctv tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa menatap laptopnya serius, berusaha menemukan petunjuk dari rekaman cctv tadi. "Masih tengkorak di lilit ular" gumam Lisa. Matanya bergerak pada siluet 'bos' dari orang orang itu.

"Nggak ada lambangnya" kening Lisa berkerut. "Mungkin aja dia sewa tengkorak dililit ular, jadi dia nggak punya lambangnya" celetuk sooya. "Bisa jadi sih" balas Lisa.

"Lice, Mr. Smith minta dibawain salah satu dari mereka untuk diteliti" ucap Jane. "Harus saya?" Tanya Lisa, Jane mengangguk. "Bawa aku lice! Aku ingin ikut!" Ucap Rosie semangat.

"Kau yakin?" Rosie mengangguk. "Aku bisa melindungi mu dari belakang" Jane merotasikan matanya. "Kau hanya memperparah luka lalice" ucap Jane malas.

"Tidak akan, aku menjaminnya" mereka menghela nafas. "Baiklah, kau boleh ikut dengan ku" ucap Lisa, senyum Rosie mengembang mendengar itu. "Kalian tolong jaga rumah ini sebentar. Jane, tolong perbarui sistem keamanannya" Jane mengangguk.

Lisa bangkit dari duduknya untuk bersiap siap. Setelahnya gadis itu keluar, dengan Rosie yang menenteng sebuah tas koper.

"Kalian mau kemana?" Tanya Jaehyun. "Membawa salah satu dari mereka untuk diteliti" jawab Rosie. "Tapi lengan Li- maksudku Lalice masih terluka" doyoung sedikit khawatir.

Taeyong, Yuta dan Jaehyun menatap Doyoung dalam diam. "Aku akan menjaganya, kalian tak perlu khawatir" ucap Rosie, menangkap sesuatu diantara 4 pemuda itu.

"Nuna, kalian harus hati hati. Jangan lupa bawa ayam goreng!" Seru haechan. "Pikiranmu hanya ayam goreng yah?" Renjun menggeleng tak paham. Lisa tersenyum tipis.

"Akan saya usahakan, Jika saya pulang larut, Kalian tidurlah. Ada Jane dan Sooya yang akan menjaga kalian disini" mereka mengangguk.

"Kami pergi dulu" Lisa dan Rosie keluar dari rumah itu menuju gang perkantoran yang sepi. Dirasa tidak ada orang, keduanya mulai melompat naik keatas gedung dengan 2 dinding yang berdekatan sebagai pijakan mereka.

Baru menginjakkan kaki dirooftop, ada sebuah panah terbang kearah rosie. Lisa yang sadar segera mendorong rosie untuk menghindar. "Kau tak apa Rosie?" Tanya Lisa, membantu Rosie berdiri.

"Yeah, hanya sedikit lecet" jawab Rosie, menepuk lengannya. Mereka menatap musuh mereka didepan. Ada beberapa orang bertopeng dengan lambang tengkorak dililit ular dibahu mereka.

"Kau siap lice?" Tanya Rosie, Lisa menyeringai. "Selalu" pertarungan sengit pun tak terhindar. "Rosie! Sisakan satu yang masih utuh!" seru Lisa, Rosie mengangguk. Menembak brutal orang orang itu dengan dua Desert Eagle ditangannya. 

Sedangkan Lisa menyerang orang orang itu dengan katana nya. "Lalice! Granat!" Seru Rosie, melihat salah satu dari mereka melempar granat itu. Lisa menoleh, lalu melompat untuk menendang balik granat itu, hingga granat itu meledak mengenai orang orang itu.

Lady AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang