LA(40)-Ancaman

70 12 0
                                    

Tiati Ama typo, jangan lupa votement ok?
Happy reading guys!!

Lisa melepas helmnya, menatap gedung tua dihadapannya sekilas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lisa melepas helmnya, menatap gedung tua dihadapannya sekilas. Tidak ada satu orang pun yang dilihatnya. Mungkin saja ini jebakan, tapi Lisa sudah bersiap untuk segala kemungkinan buruk.

Gadis itu turun dari motornya dan berjalan memasuki gedung itu. Menaiki satu persatu anak tangga tanpa mengurangi kewaspadaannya. Hingga sampailah dia di lantai teratas, ia mendapati seorang pria yang tengah menatap jalanan kota tua itu.

"Kau sudah datang yaa?" Pria itu berbalik, menampilkan Ian dengan senyum menjengkelkannya. "Apa yang ingin anda katakan?" Tanya Lisa tajam. Ian berjalan mendekat hingga tidak ada jarak diantara keduanya.

Lalu Ian bergerak seolah pemuda itu memeluk Lisa. "Bukankah aku sudah bilang untuk tidak membawa senjata?" Kekeh Ian sambil memperlihatkan Belati ditangannya. Rahang Lisa mengeras, ia berusaha mengambil belati itu. Namun Ian melemparnya keluar.

"Kau bisa memeriksanya jika aku tidak memiliki senjata" ucap Ian, pemuda itu mengangkat tangannya. "Anda menyembunyikan senjata itu di tempat yang tidak mungkin saya gapai" ucap Lisa tajam. Ian terkekeh lalu mengelus rambut Lisa.

"Lihatlah, kita sudah tumbuh besar. Bukankah kita harus menikah bersama?" Tanya Ian. "Seumur hidup, saya tidak akan pernah menikah dengan anda" sinis Lisa.

"Kau yakin?" Seringai Ian, pemuda itu menunjukkan foto Lisa dan Doyoung yang sedang duduk di kursi taman. "Shit. What the fucking do you want?" Kesal Lisa. "You" bisik Ian tepat ditelinga Lisa. Lisa mendorong pemuda itu lalu memberi pukulan keras di pipinya, membuat Ian jatuh tersungkur.

"Woah, chill girl. Emang aku salah ngomong gitu?" Kekeh Ian. "Jika anda berani mendekatinya, belati saya akan menebas leher anda" sinis Lisa. "Benarkah?" Kekeh Ian. "Bahkan jika aku melakukan ini?" Tanya Ian lalu berjalan mendekat lalu melumat bibir Lisa.

Lisa shock dan berusaha memberontak, namun Ian menahan pergerakannya. Bahkan pemuda itu mendorongnya ke dinding sehingga ia sulit bergerak.

Ian berusaha menerobos bibir Lisa, pemuda itu menggigit bibir Lisa sehingga ia bisa leluasa mempermainkan lidah Lisa. Ketika Lisa ingin menendang pemuda itu, Ian meletakkan kakinya diantara kaki Lisa sehingga tendangan Lisa mengenai angin.

Sial, jika seperti ini bagaimana ia akan bergerak. Ian melepas pagutannya, terlihat benang Saliva menjuntai diantara mereka. "See? You're enjoy my kiss" seringai Ian. "And i must to wash my lips after this" sinis Lisa. "With this?" Ian menjilat bibir Lisa lalu mengecupnya.

Lisa menabrakkan jidatnya pada Ian, membuat pemuda itu otomatis melepaskan Lisa dan meringis kesakitan. "Don't play with this bitch, jerk" sinis Lisa lalu menendang Ian. Lisa mengambil tongkat besi didekatnya lalu memukul Ian dengan itu.

"Dan jangan coba-coba dekati dia. Jika anda menyentuhnya sedikit saja, anda akan mati ditangan saya" sinis Lisa lalu memukul Ian. "Dan ini balasan untuk anda karena telah menodai bibir saya" sinis Lisa lalu kembali memukul Ian.

Lady AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang