LA(41)-Kunjungan

77 12 0
                                    

Tiati Ama typo, Jangan lupa votement ok?
Happy reading guys!!

Disinilah mereka sekarang, dikamar Lisa dengan lampu remang-remang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah mereka sekarang, dikamar Lisa dengan lampu remang-remang. "Masih tidak bisa tidur Lisa?" Tanya Doyoung, Lisa menggeleng. Lisa terdiam untuk waktu yang lama.

"Oppa, maukah kau mencuci mulutku?"

Doyoung tersedak mendengar itu, maksudnya apa?. "Apa ada yang mengganjal di pikiranmu?" Tanya Doyoung khawatir. Lisa menggeleng lalu memutar posisi hingga ia diatas Doyoung.

"Aku hanya ingin menyucikan mulutku. Jika oppa tidak nyaman, oppa boleh mendorongku" ucap Lisa. Belum sempat Doyoung menjawab, pemuda itu bungkam ketika Lisa mengecupnya. Melumat bibirnya penuh kelembutan, tidak ada tuntutan didalamnya.

Doyoung pun membalas lumatan itu, menarik tengkuk Lisa agar ciuman mereka lebih dalam. Bahkan lidah Doyoung menerobos bibir Lisa, mengajak lidah Lisa untuk bergulat.

Lisa mengelus rambut Doyoung, lalu turun ke rahang pemuda itu. Hingga nafas mereka hampir habis, mereka menjauhkan wajah mereka. Memperlihatkan benang Saliva yang menggantung diantara keduanya.

Doyoung mengusap bibir Lisa yang basah lalu tersenyum. "Tumben kamu jadi pihak pertama" seringai Doyoung. Wajah Lisa memerah lalu kembali ke posisinya semula. Doyoung yang melihat itu terkekeh dan membawa Lisa kedalam pelukannya.

"Besok orang tuaku ingin bertemu denganmu" ucap Doyoung. "Besok?" Tanya Lisa, Doyoung mengangguk. "Kamu kapan bawa aku ke orang tua mu?" Tanya Doyoung. Lisa terdiam sesaat. "Besok?" Doyoung terkekeh mendengar itu.

"Kamu harus cerita gimana orang tua kamu, biar besok aku nggak gugup" ucap Doyoung. Lisa terdiam mendengar itu, lalu gadis itu menghela nafas.

"Mereka baik, mereka nggak pernah marah sama aku. Mereka selalu ada untuk melindungi, memberi aku kasih sayang agar tidak merasa kurang" jawab Lisa. Doyoung setia mendengarkan gadis itu.

"Mereka selalu tersenyum jika ada orang yang jahat padaku, mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja. Mereka akan memarahinya nanti" ucap Lisa. "Nggak banyak yang bisa aku ingat, aku cuman sebentar sama mereka" ucap Lisa.

"Kenapa orang tua kamu bisa meninggal?" Tanya Doyoung. "Mereka dibunuh" jawab Lisa. Kening Doyoung berkerut mendengar itu. "Mereka dibunuh oleh bocah berumur 3 tahun karena tidak mengizinkan aku menikah dengannya" ucap Lisa.

"Menikah? Bagaimana bisa anak 3 tahun berbuat sejauh itu?. Wajar saja jika orang tua mu tidak mengizinkan, kalian masih terlalu muda. Bahkan kalian masih balita saat itu" ucap Doyoung. Lisa mengangguk setuju.

"Siapa yang bunuh orang tua kamu?" Tanya Doyoung pelan. Nafas Lisa tercekat mendengar itu, matanya menajam menahan amarah. "Kamu tau orangnya" ucap Lisa. Doyoung menatap Lisa dengan mata membulat, meski sudah tau, ia tetap saja tidak percaya.

Lady AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang