LA(13)-Obat

613 110 0
                                    

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!Happy reading guys!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang mereka ada diruang keluarga. Lisa mengobati luka mereka dengan laser penyembuh. "Kalian tak apa?" Tanya Lisa, mereka mengangguk.

"Ini pengalaman baru nuna, aku tak akan bisa melupakannya. Sangat menyenangkan!" Seru Jisung. "Menyenangkan botak mu!" Seru mereka kompak, Lisa hanya terkekeh pelan.

"Luka mu sudah sembuh lice?" Tanya Jaehyun, Lisa mengangguk. "Tadi saya pulang sebentar untuk mengobati luka, dan melacak kalian" jawab Lisa. "Woah, efeknya cepat sekali. Rasanya perih tapi rasanya sejuk begitu" kagum Jungwoo yang sedang diobati.

"Kau yang membuatnya lice?" Tanya taeil, Lisa menggeleng. "Tidak, teman saya sooya yang membuatnya" jawab Lisa. Yuta berdecak kagum, sepertinya gadis bernama sooya itu berhasil menarik perhatiannya dari Lisa.

"Apa dia pintar lice?" Tanya Yuta, semua mata menatapnya. "Ey, aku merasakan seseorang tengah jatuh cinta" goda Ten. "Kau diamlah" sinis Yuta lalu menatap Lisa.

"Ayo jawab lice!" Paksa Yuta, Lisa terkekeh. "Sooya pintar, dia pintar dalam kedokteran. Dan dia juga pintar membuat peralatan baru yang berkaitan dengan dunia kedokteran" jawab Lisa, Yuta mengerjap takjub.

"Kau harus mengenalkan ku padanya lice" desak Yuta, Lisa hanya tersenyum. "Saya akan memperkenalkan anda padanya" balas Lisa lalu menatap renjun yang mendekatinya.

"Luka anda dimana?" Tanya Lisa, Renjun menunjuk pelipisnya. "Masih ada lagi?" Tanya Lisa. "Bahuku memar nuna" Lisa mengangguk lalu mengarahkan laser pada pelipis renjun.

Selesai, Lisa mengeluarkan sesuatu dari dalam tas berwarna hitam. "Oleskan pada memar sebelum tidur. Luka anda akan sembuh besok pagi" ucap Lisa, menyerahkan salep itu pada Renjun.

"Makasih nuna" senyum renjun, Lisa hanya tersenyum. Lalu matanya menatap Doyoung yang duduk dihadapannya. Semua member langsung terbatuk batuk, membuat Lisa kebingungan.

"Kalian sakit? Apa kalian menghirup limbahnya terlalu banyak?" Khawatir Lisa. "Ah, kami tak apa nuna. Hanya debu kecil" cengir Hendery, Lisa mengangguk lalu kembali menatap Doyoung yang tampak jengkel.

"Luka oppa dimana?" Tanya Lisa, doyoung menatap Lisa yang juga menatapnya. "Bisakah dikamar ku lice? Luka ku juga ada dipunggung dan didada" ucap Doyoung.

"Oppa tadi kena pisau?" Tanya Lisa, doyoung menggeleng. "Tadi dia dipukuli dengan pedang lice" Lisa terdiam lalu menatap Doyoung. "Apa oppa tidak merasakan hal aneh kan? Seperti kehilangan kesadaran?" Tanya Lisa.

Kening doyoung berkerut. "Aku tidak merasakannya, emangnya kenapa?" Bingung Doyoung. "Saya takut jika pedang itu diolesi racun" jawab Lisa lalu mengemas peralatannya.

"Anda semua harus istirahat. Besok saya akan pergi ke markas untuk menindak lanjuti penculikan ini. Anggota saya akan kesini untuk menjaga kalian" ucap Lisa lalu menatap Doyoung.

Lady AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang