LA(39)-Panggilan

88 14 0
                                    

Tiati Ama typo, jangan lupa votement okeh?!
Happy reading guys!!

Mereka ada diruang rapat sekarang, membicarakan bagaimana untuk menangkap Ian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka ada diruang rapat sekarang, membicarakan bagaimana untuk menangkap Ian.

Teman-temannya berkumpul didepan TV membicarakan berita yang baru saja keluar. Begitupun Lisa yang berada ditengah mereka. Gadis itu hanya bisa menatap TV tanpa berkata apa pun.

"Padahal dia memiliki wajah yang cantik loh. Bisa-bisanya dia berakhir seperti itu" celetuk Lee hi. "Umur tidak ada yang tau. Kita hanya bisa diam dan melihat" ucap Yunhyeong. "Dia dibunuh" mereka menatap Lisa yang kembali duduk.

"Maksud mu Kecelakaan itu disengaja?" Tanya Hanbin. Lisa meletakkan sebuah recorder diatas meja, menyalakannya dan memperdengarkan isi percakapannya dengan Jessica.

"Astaga, Jadi mereka adalah sepasang kekasih?!" Tanya Somi tidak percaya. Lisa mengangguk. "Nona ini menghancurkan markas kita dengan bantuan Kelompok mafia yang ada sword sebagai salah satu namanya" ucap Lisa lalu melirik Somi.

"Cari kelompok itu. Kumpulkan jika menemukan banyak hasil" ucap Lisa. Somi mengangguk lalu mulai bekerja dengan laptop nya. "Lalu apa lagi yang kau temukan?" Tanya Jiyong. "Sejauh ini hanya itu. Nona Jessica dibunuh karena dianggap sudah memberikan petunjuk pada kita" ucap Lisa.

"Unnie. Ternyata kelompok mafia yang memiliki kata itu hanya 2. Yaitu Dark Sword dan Death Sword" ucap Somi. "Cari yang berhubungan erat dengan Lancelot" ucap Lisa. Somi mengangguk dan kembali mengutak-atik laptopnya.

"Apa rencana mu selanjutnya Lice?" Tanya Rosie. "Aku tidak akan bertindak sampai dia berulah lagi".

...

Lisa berjalan memasuki asrama NCT. Suasana hening, tidak ad satupun member yang ada disana karena mereka pergi ke rumah duka Jessica.
Lisa berjalan menuju kekamar Doyoung.

Sebelum kesini, Lisa membeli donat untuk pemuda itu. Lisa membuka pintu kamar Doyoung, meletakkan sekotak donat dikamar meja pemuda itu.

Tanpa sengaja, ia melihat bingkai foto dimana ada foto dirinya tengah memotret bunga disana. Lisa melirik sticky note yang tertempel disudut bingkai.

The Girl most i love

Lisa tersenyum melihat itu. Ia menatap beberapa bingkai yang menampakkan fotonya yang diambil secara diam-diam. Lalu matanya mendapati sebuah kertas yang tergeletak dikakinya, membuat Lisa mengambil kertas itu.

Ketika dia terbaring dengan alat-alat itu, nyawa ku seperti akan terbang. I don't like this situation, mengunjunginya, dan menunggu kapan dia akan sadar. Karena aku takut, matanya tidak akan pernah terbuka dan melihatku lagi. Bibirnya tidak akan pernah tersenyum lagi. Dan, aku tidak akan pernah bisa memeluknya lagi. Aku hanya berharap, ketakutanku ini tidak akan pernah terjadi. Dan aku berharap, semoga dia selalu dilindungi dalam misinya.

Lady AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang