Alkisah pada suatu masa. Di Kerajaan Obelia, hiduplah seorang putri yang terbuang. Ibunya dianggap sebagai pengkhianat, ayahnya terbunuh dalam pemeberontakan yang dilakukan oleh pamannya.
Putri itu hanya bisa menatap istana yang berdiri megah dengan sedih, sementara dirinya dikurung dalam rumah milik kerabat jauhnya. Di dalam istana itu tinggallah seorang putri lainnya, yang memiliki nasib sama.
Pada hari istimewa, putri dari raja terdahulu diperkenalkan oleh kerabat jauhnya sebagai putri dari raja saat ini. Sang Putri tahu persis bahwa dirinya bukanlah anak sang raja, dan menolak usulan kerabatnya agar ia masuk istana.
Sang Putri bersungguh-sungguh mengatakan bahwa dia tidak butuh tahta dan kasih sayang dari kerabatnya saat ini sudah cukup. Meski begitu, saat hari debutante, Sang Putri mengubah keputusannya karena menyadari sesuatu. Sang Putri memasuki istana dan memecahkan tembok es pamannya serta dicintai banyak orang. Dia bukan lagi Putri Yang Terbuang. Dia adalah Lovely Princess.
Zenith di kehidupan pertama dan di kehidupan ke dua mengambil keputusan berbeda. Zenith di kehidupan pertama memutuskan untuk masuk istana di hari debutantenya sebagai seorang Putri. Dia dicintai banyak orang dan menjadi kesayangan Claude. Sementara Zenith di kehidupan ke dua bertemu kembali dengan ayahnya dan masuk istana, dibenci oleh semua pelayan dan bangsawan, serta diasingkan sebagai kriminal.
Zenith POV.
Aku adalah putri Raja Terdahulu, Anastasius De Alger Obelia dan Penelope Judith. Tempatku sebagai Tuan Putri Obelia digantikan oleh sepupuku, Athansia De Alger Obelia. Pamanku, Claude De Alger Obelia melakukan pemberontakan setelah ayahku membunuh ibunya. Pamanku menjadi Raja setelah pertumpahan darah. Ibuku yang dulunya tunangan Pamanku kabur dari istana untuk melahirkan dan menyelamatkanku.
Aku tidak pernah tertarik dengan sejarah Obelia. Hari-hariku cukup menyenangkan. Paman Roger Alphaeus dan Bibi Rosalia menyayangiku. Izekel Alphaeus juga selalu bermain denganku. Aku tidak butuh tahta, aku hanya butuh kasih sayang.
Tetapi, kemudian aku menyadari sebuah fakta bahwa kasih sayang mereka hanyalah fatamorgana. Paman Roger dan Bibi Rosalia berniat menjadikanku Putri Mahkota. Mereka tidak tulus menyayangiku. Bahkan setelah Bibi Rosalia meninggal karena kecelakaan, tidak, aku tahu ada seseorang yang membunuhnya.
Paman Roger selalu bilang bahwa aku adalah putri Claude. Tetapi, dia tidak akan semudah itu membohongiku. Karena aku tahu kebenarannya. Aku memiliki ingatan masa kecil. Ketika aku lahir, aku mendengar percakapan nenek dan ibuku. Benar, ibuku tidak langsung meninggal setelah melahirkanku. Beliau memberiku nama, Zenith, yang artinya titik tertinggi di langit.
Aku tahu betul itu doa dari ibu. Aku tidak peduli, meski banyak orang membenci ibuku, dia tetaplah ibuku. Aku tidak akan pernah membencinya, apapun alasannya. Bahkan meski Raja Tirani sekalipun yang menghina ibuku, aku akan melawannya meski bertaruh nyawa. Karena ibuku hanya satu, Penelope Judith, selalu dan selamanya.
Orang bilang aku lahir tidak dengan cinta. Aku lahir dari sihir gelap. Ayah dan Ibuku membuatku dari sihir gelap untuk kekuasaan. Tetapi mereka tidak tahu kebenarannya. Aku juga tidak tahu kebenarannya. Tetapi saat ini aku mendapat bukti nyata Ayahku bebar-benar peduli padaku. Aku tidak tahu apa ayah dan ibu saling mencintai atau tidak. Yang kutahu ibu sungguh menyayangiku, keberadaan diriku bukan sekedar alat untuk mendapatkan kekuasaan baginya.
Coba pikir baik-baik, siapa yang menginginkan kekuasaan? Ibuku memberiku nama Zenith dan nenekku menambahkan Margarita sebagai marga. Aku Zenith Margarita, tidak satupun dari namaku mencerminkan kekuasaan. Aku bukan De Alger Obelia. Namaku tidak berarti keabadian.
"Suatu hari nanti, jika dia membutuhkan tempat pulang setelah ketidakadilan yang dirasakannya di Obelia, Melviano akan selalu terbuka untuknya, menyambutnya sebagai satu-satunya keturunan Duchess Margarita,"
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTICE
FanfictionKehidupan ketiga menjadi akhir yang adil bagi Athanasia De Alger Obelia. Namun, kebahagiaan membuat Athanasia lengah. Gadis itu tidak pernah menyadari, bahwa bahkan meski ada seseorang yang masih setia melindunginya, juga ada orang-orang yang akan m...