"Mama, Papa, jangan bertengkar lagi. Ini semua karena Tya kan? Tya tidak bisa memilih Mama atau Papa ... Karena Tya sayang keduanya. Tya hanya bisa menyerah, Ma, Pa. Tya bukan anak yang kuat. Karena itu ... Hanya ini yang bisa Tya lakukan. Tya ingin Mama dan Papa berbaikan," kata Anantya.
Tak seorangpun bisa mendekat. Pelindung sihir yang dipasang Tya benar-benar kokoh. Keith dan Hailyn bisa saja menembusnya, namun itu hanya akan berdampak buruk pada Tya. Jika mereka menembus sihir pertahanan itu dengan kekuatan mereka, tubuh Tya tidak akan kuat menahan efek sampingnya.
Beberapa jam yang lalu, kedua belah pihak yang tidak seimbang masih berusaha untuk mendapatkan Anantya, karena gadis kecil itu adalah kuncinya. Gadis kecil yang tidak tahu apa-apa.
Anantya tidak sanggup lagi. Otaknya terlalu lelah untuk mencerna situasi ditengah perang sihir antara ibunya dan ayahnya. Athanasia memang terlambat menyadari keberadaan Lucas yang berhasil membawa putrinya.
Ketika Athanasia panik mengetahui putrinya menghilang, ia tidak punya pilihan selain mengganggu Keith dan Hailyn di Istana Arcturus untuk meminta bantuan. Untungnya Hailyn dan Zenith telah mengantisipasi hal ini sejak Anantya lahir. Sejak awal kedua wanita itu mengawasi setiap gerak-gerim Lucas melalui Anantya.
Kalung dan anting yang mereka hadiahkan saat pesta perayaan kelahiran Anantya. Kedua perhiasan itu sebenarnya merangkap sebagai alat pengintai.
"Mereka hampir sampai di wilayah perbatasan," ujar Hailyn.
Athanasia langsung berteleportasi ke tempat tersebut, diikuti Hailyn dan Keith. Pasukan Obelia telah berkumpul di sana. Lucas telah mempersiapkannya. Claude telah menyetujui keinginan para bangsawan untuk berperang.
Lucas memimpin Pasukan Obelia dengan melontarkan sedikit kebohongan bahwa Putri Mahkota Obelia telah dimanipulasi oleh orang-orang Melviano. Sayangnya para ksatria yang tidak tahu apa-apa itu percaya saja.
"Kalian serang orang-orang Melviano itu. Mereka memiliki kekuatan sihir yang besar. Berhati-hatilah! Demi Putri Mahkota yang kita sayangi, korbankan seluruh jiwa raga dan nyawa kalian!" Teriak Lucas.
"Apa tidak ada cara agar Putri Mahkota bisa kembali, Tuan Penyihir?" Tanya Felix.
"Kau cukup pimpin serangan terhadap Melviano, Tuan Ksatria Merah. Ah, benar, Chimera itu pasti akan ikut ke sini, jadi pastikan kalian menangkapnya hidup-hidup untuk menebus dosanya terhadap Putri Mahkota kita," ujar Lucas.
Ucapan Lucas lagi-lagi membakar semangat para ksatria dan orang-orang bodoh istana yang mempunyai dendam tanpa alasan pada Zenith. Mereka kelewat fanatik pada Putri Mahkota sehingga keberadaan Zenith selalu dianggap sebagai ancaman. Padahal Zenith tidak berniat buruk dan Athanasia juga sangat menyayangi sepupunya itu.
"Tentang Athanasia, aku yang akan melepaskan sihir manipulasi itu. Jadi jangan khawatir. Aku akan menyelamatkan Putri Mahkota kita," ujar Lucas.
"Sial! Dia memanfaatkan kelemahan kita," Gerutu Hailyn. "Keith, kita serang secukupnya saja. Jangan sampai membunuh ksatria biasa yang tidak tahu apa-apa ini,"
Keith dan Hailyn terpaksa meredam kekuatan melawan para ksatria biasa ini. Mereka tidak bisa membunuh orang tidak bersalah. Di sisi lain, Lucas dan Athanasia bertarung sengit. Padahal Anantya berada diantara mereka. Anantya yang kebingungan, harus melihat kedua orangtuanya bertengkar. Anantya tidak sanggup.
Sementara itu, Zenith tidak berhasil mengatasi Pasukan Obelia yang telah lebih dulu menyandera ayahnya dan semua pekerja di kediaman Margaritha terlebih dahulu.
Zenith terpaksa mengikuti Pasukan Obelia demi keamanan ayahnya dan para pekerja yang bergantung padanya. Zenith sendiri menyadari tentang Anantya yang berhasil dibujuk oleh Lucas namun hanya bisa merasa bersalah karena tidak bisa membantu.
![](https://img.wattpad.com/cover/303793558-288-k596368.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
JUSTICE
FanfikceKehidupan ketiga menjadi akhir yang adil bagi Athanasia De Alger Obelia. Namun, kebahagiaan membuat Athanasia lengah. Gadis itu tidak pernah menyadari, bahwa bahkan meski ada seseorang yang masih setia melindunginya, juga ada orang-orang yang akan m...