PDF VOL.7 Special Fantasy Series sudah READY yaps!
Pengiriman PDF PO juga sudah selesai, Alhamdulillah.
PO masih bersisa 2 hari lagi dengan harga 75K.
Harga normal di tanggal 13 Juni 2022 menjadi 105K
***
Entah apa yang Pangeran Zayed katakan pada raja sehingga Letizia mendapatkan pesan dari orangtuanya yang mengatakan merestui hubungan ia dan Pangeran Zayed. Orangtua Letizia juga mengatakan sudah menolak Tuan Erikza dengan membayar hutang lunas.
"Apa kau yang melunasi hutang mereka?" tanya Letizia pada Pangeran Zayed.
Malam telah berlalu. Kini pagi sudah datang menjamu. Pangeran Zayed baru saja bangun dari tidurnya saat Letizia bertanya hal tersebut.
"Memangnya kenapa? Orangtuamu akan menjadi orangtuaku juga jika kita menikah," jawab Pangeran Zayed.
"Bukan begitu. Tapi—"
"Tidak ada tapia pa pun, Zia. Sekarang kau siap-siap. Ayah dan Ibuku ingin sarapan bersama," kata Pangeran Zayed.
"Aku... gugup," ucap Letizia.
"Gugup? Kenapa?"
"Apa Yang Mulia Raja dan Ratu benar-benar menerimaku?"
"Tentu," Pangeran Zayed tersenyum manis. "Mereka bahkan tidak sabar ingin mengadakan pesta pernikahan yang megah."
Letizia tersenyum malu. "Maaf kalau selama ini aku membuatmu menunggu terlalu lama," ungkapnya dengan raut wajah menyesal.
"Aku tahu apa yang kau takutkan. Kau tidak lihat Ayahku? Apa dia pernah digosipkan mempunyai selir? Ayahku adalah panutanku. Mungkin kau masih dihantui oleh sejarah Kakekku, tapi itu bukan hal yang besar, Zia. Selagi kita saling percaya dan saling menyayangi, aku tidak akan pernah mempunyai niatan untuk menduakanmu."
Letizia tersenyum lembut. Pangeran Zayed memberikan penjelasan yang membuat hatinya lega seketika. Andai saja ia lebih dulu mengutarakan kegundahannya, pasti hubungan mereka tidak akan serumit ini.
"Terima kasih karena sudah mengerti kegelisahanku, Pangeran Zayed."
"Sama-sama, Putri," balas Pangeran Zayed yang membuat pipi Letizia merona.
"Ada hal yang harus aku sampaikan juga," lanjut Pangeran Zayed.
Pangeran Zayed yang semula masih berbaring di sofa seketika duduk. Ia menepuk tempat kosong di sebelahnya untuk menyuruh Letizia duduk di sana.
"Ayah bilang, jika aku siap menggantikannya, maka saat pernikahan nanti, kau dan aku akan sekaligus dilantik menjadi Raja dan Ratu yang baru," jelasnya.
Letizia ternganga. Kenapa cepat sekali?
"Tapi jika kau masih belum siap, aku akan menolaknya. Kita bisa menikmati bulan madu dulu untuk setahun ke depan," lanjutnya lagi.
"Bulan madu apa itu sampai setahun?" ejek Letizia.
Pangeran Zayed terkekeh geli. Ia tahu ke mana arah pikiran Letizia. Wanita itu sangat mengenal dirinya sehingga wajar jika berpikir yang iya-iya.
"Apa boleh kita menolak? Maksudku, setahun mungkin cukup untukku beradaptasi dengan lingkungan istana dan menyiapkan diri untuk pelantikan Ratu," jelas Letizia.
Pangeran Zayed mengangguk paham. "Aku akan bicarakan ini dengan Ayah nanti. Sekarang kita harus bersiap, ayo," ajaknya.
Letizia memiliki pelayan pribadi yang mengurus keperluannya selama tinggal di sini menjelang hari pernikahan tiba. Ia membersihkan diri dan berpakaian dibantu oleh pelayan. Sedangkan Pangeran Zayed berada di bilik sebelahnya melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY NEW
Romance[MATURE 21+] Semua cerita hanyalah karangan penulis saja. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu hanyalah ketidaksengajaan. Harap bijak dalam memilih bacaan sesuai usia. Follow dulu jika ingin mendapatkan notifikasi update. Start, 0...