Awalnya, Ares tidak ingin mengisi masa SMAnya dengan kegiatan apa pun selain sekolah. Laki-laki itu merasa bahwa yang ia dapatkan sejauh ini sudah cukup.
Menjadi anak tunggal dalam keluarga yang cukup berada, tentunya membuat Ares sering kali mendapatkan kemudahan terhadap sesuatu yang ia inginkan. Belum lagi dirinya sudah mempunyai tiga orang sahabat setia juga popularitas yang lumayan. Setelah semua itu, Ares butuh apa lagi? Tak ada.
Itu yang ia tekankan hari ini. Namun, untuk esok ia tak bisa memastikannya. Terlebih setelah mendengarkan ucapan dari ketua Art Club kala demo ekskul dilaksanakan.
"Kita memang dapat membuat sebuah karya. Namun perlu diingat bahwa diri kita sendiri sudah berupa karya yang layak diapresiasi terlebih oleh diri sendiri."
Namanya Katarina, tapi lebih akrab dipanggil Ina. Sosok yang berhasil membuat Ares merasakan jantung berdetak dua kali lebih cepat. Padahal mereka hanya bertatapan secara sekilas, berbincang pun nyaris tak pernah.
Sayangnya, sambutan yang Ina beri tak sesuai dengan ekspetasinya.
O1. Devan Ares Pamungkas.
O2. Katarina Dian.—started, 08 Juni 2022.
notes:
♡ Cerita ini ditulis untuk graduation challenge halloauthor.
♡ Special mention untuk kak llightlicht yang sudah membimbingku dalam mempersiapkan cerita ini.—AnjaniNeva22.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraki
Teen FictionKesan pertama yang dinilai kurang baik membuat Ina menjadi salah satu hal yang Ares keluhkan. Bilangnya, sih, menyebalkan, tapi Ares seringkali menjadikan ina sebagai objek gambarnya.