Bright memantau pintu kamarnya lewat ekor matanya. Setelah suara ketukan terdengar, ia tidak susah-susah bertanya siapa orang yang mengunjungi kamarnya malam-malam begini
"Sudah jam 9 malam, bukankah kau harus tidur?" Tanya Win yang bersandar di ambang pintu dengan tangan terlipat
"Bukan urusanmu" Jawab Bright acuh tak acuh
"Bagaimana jika besok kau mengantuk? Terlebih, kau adalah ketua OSIS sombong yang memiliki jadwal padat" Win menggunakan kata-kata tidak pantas dengan sengaja. Kakinya perlahan melangkah memasuki kamar
Bright tidak meresponnya
"Kau masih belajar pada jam ini?" Tanya Win lagi begitu ia sampai. Tangannya menggeser sedikit buku-buku di atas meja belajar dan mendudukkan diri di atas sana sementara Bright duduk di kursi belajar
Win menarik buku yang tengah dikerjakan oleh Bright begitu saja dan membacanya "Wah, kita mengambil jurusan yang sama. Hampir saja kita satu kelas"
Bright merampas buku itu kembali dari tangan Win tanpa sepatah katapun
"Sayang, jangan terlalu kasar. Aku tidak suka"
"Jika begitu, aku akan bertingkah lebih kasar lagi"
Win memanyunkan bibirnya "Kau tidak boleh seperti itu, atau Archen akan sedih. Kau lihat sendiri bagaimana bahagianya ia tadi menyambutku untuk tinggal di rumah ini"
Lagi-lagi, Bright tidak ingin repot-repot mengeluarkan suaranya
"Kau benar-benar pendiam, yah" Win menghela nafas dan menatap seisi ruangan "Buktinya, sama sekali tidak ada pertanyaan penting yang kau berikan padaku"
Sikap Bright seolah tidak ada manusia lain lagi di ruangan ini. Ia tetap memberikan seluruh fokusnya pada buku yang dikerjanya
"Kau tidak penasaran darimana aku berasal? Mengapa aku mengetahui alamat rumahmu? Mengapa mobilmu tiba-tiba rusak? Mengapa aku begitu tertarik padamu dan mengapa aku begitu cantik?"
Bright hanya menatap Win sekilas seolah mempertimbangkan pertanyaan terakhir sebelum matanya kembali pada bukunya
"Baiklah, biar ku jawab sendiri... Aku memilih pindah sekolah ke Bangkok untuk menghindari hari-hari sampah, dan di sekolah baru tadi aku menemukan sosok yang begitu sempurna untuk menarik perhatianku, aku mendadak jadi Intel, aku yang merusak mobilmu, dan mengapa aku begitu cantik karna aku memang terlahir untuk menjadi sempurna" Win tersenyum puas setelah berbicara
"Baiklah, sayang... Itu saja yang ingin kusampaikan"
Win turun dari meja
Sebelum ia keluar, ia menghadiahi Bright dengan kecupan singkat di bibirnya, membuat Bright merinding
Tangannya bergerak cepat mendorong bahunya menjauh
Bright menyeka bibirnya dengan emosi "Jaga batasanmu!"
Win merotasikan matanya dengan malas sambil melenggang pergi dari sana
"Padahal itu hanya kecupan singkat. Bagaimana jika nanti aku membuat bibirnya berdarah? Dia akan membunuhku, begitu?" Win bermonolog namun dimaksudkan untuk pria dibelakangnya
⁽◝◜⁾
Sungguh pagi yang begitu cerah. Win mengerang sebelum membuka matanya. Selain cahaya matahari, sentuhan dari tangan mungil membantunya terbangun
"Archen?"
Wajah anak itu tersenyum dengan sempurna "Mama, ayo bangun..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Mama!✔️
ФанфикSi badass Win dan si dingin Bright yang harus bekerja sama untuk menjaga seorang anak laki-laki yang penuh dengan cinta! "Call me Mama" Bright seketika menatap Win dengan penuh ketidak setujuan di matanya "Mama!" Panggil Archen dengan bersemangat Hi...