Sweeter than cake

4.3K 468 57
                                    

Seperti pada hari biasanya. Begitu Bright dan Win pulang dari sekolah, mereka langsung disambut dengan sorakan bahagia dari Archen yang dilanjutkan dengan pelukan hangat anak itu untuk mereka

"Mama, ayo kita membuat cake!"

Win mengernyit "Cake?"

"Dia sudah membahas untuk membuat cake dari pulang sekolah" Ungkap ibu Bright melihat kebingungan Win

Win terkekeh "Baiklah, kita akan membuat cake setelah mama ganti baju"

"Papa juga harus ikut"

"Ya, Papa ikut" Jawab Bright menggembirakan

.

Mereka berkumpul di dapur sesuai keinginan Archen. Win memasangkan apron khusus pada Archen dengan wajah yang tak kalah bersemangat dari anak itu

"Archen siap?" Tanya Win

"Siap!" Seru Archen bersemangat kemudian mengulurkan tangannya ke depan "Ayo, tim kita halus bekelja dengan baik!"

Bright dan Win saling memandang satu sama lain dan terkekeh melihat tingkah bocah mereka

Untuk mengikuti keinginannya, tangan mereka bersatu sebagai sebuah tim untuk menciptakan kue luar biasa hari ini

"Apa nama yang bagus untuk tim kita?" Tanya Win

"Family" Bright menjawabnya dengan cepat, ia berbalik untuk menarik sebuah kursi untuk Archen

Mendengar jawaban itu, Win terdiam berusaha menyembunyikan perasaan membuncah di dadanya

Pikiran Win diusahakan kembali normal. Ia mengambil telur dari dalam kulkas

"Sebenarnya, cake apa yang ingin Archen makan?"

"Coklat"

"Brownies?"

Archen mengangguk antusias

"Ini tugasmu. Nyalakan mixer-nya" Titah Win, sembari menaruh semangkuk telur yang telah dicampurkan gula "Jika sudah mengembang beritahu aku"

Bright belum pernah membuat makanan manis seperti ini sebelumnya dan jelas perintah Win ini membuatnya kebingungan. Namun, tangannya tetap patuh mengerjakan

Archen mengerutkan dahi memperhatikan dua orang yang telah sibuk mengeksekusi bahan-bahan di meja sementara dirinya hanya berdiri di atas kursi di sebelah Bright

"Mama, apa yang bisa Acen keljakan?"

Pertanyaan itu membuat Win tersadar bahwa bayinya tidak ingin menganggur. Ia menggumam, berfikir harus memberikan Archen tugas apa. Anak usia 4 tahun harus diberi tugas dengan hati-hati dan penuh pertimbangan

"Archen bisa membantu mama mencuci buah yang akan kita gunakan sebagai hiasan cake-nya"

"Buah apa?"

"Anggur" Ucap Win

Archen turun dari kursi dengan hati-hati dan berjalan ke arah kulkas, mencari buah yang disuruhkan Win padanya

"Mama, tidak ada anggul"

Win mengernyit dan menatapnya "Tidak apa, kita bisa memilih buah yang lain"

"Jangan seperti itu" Ibu Bright tiba-tiba datang dan menyela, bersandar pada dinding dengan tangan terlipat "Jika kau sudah memilih anggur, maka tetap pada pilihan awalmu"

Ketiganya menatap nyonya Chivaaree dengan heran

"Archen lupa, di belakang ada pohon anggur yang sedang berbuah?" Tanya Ibu Bright

Cool Mama!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang