Tanpa Filter

1.8K 204 34
                                    

Sebelum baca, aku cuma mau ngasih tau kalo narasi yang ada di chapter ini, bukan dibuat sama aku 100%, tapi dibantu sama seseorang yang luar biasa hebat. Tanpa dia, chapter yang ini pasti belum update sampai sekarang

_Happy reading_

"Acen" Suara rengekan Vayla mulai terdengar ketika bayi itu merangkak menelusuri ruang bermain untuk mencari keberadaan sang kakak

"Vayla, kakakmu sedang bersekolah. Dia akan pulang dua jam lagi"

"Acen"

"Untuk saat ini, Vayla hanya bisa bermain dengan Mama" Win mengangkat tubuh putrinya ke gendongannya

"Papa"

"Papa juga sedang bekerja" Ucap Win "Sama Mama saja, oke?" Tanya Win, namun Vayla membuka mulutnya sambil menggeleng

"Vayla, bermain bersama Mama itu menyenangkan!"

Anak perempuan itu memekik dan menggeliat agar Win bisa menurunkannya dari gendongannya. Ia terlihat sangat kesal

Apakah ada yang bertanya-tanya mengapa Vayla tidak menyukai waktu berduanya bersama sang Ibu?

Vayla duduk dengan pasrah di atas sofa. Lebih tepatnya, di sebelah sang Ibu yang kini mengeluarkan ponselnya dan menyalakan layar. Win mulai masuk ke galeri dan mencari beberapa foto yang telah ia simpan

"Vayla, ayo lihat ke layar! Ini adalah cinta pertama Mama dulu"

Vayla terlihat tidak tertarik

"Kenapa wajahmu seperti itu? Bukankah kau begitu menyukai pria tampan?" Win mengernyit heran. Namun, ia melanjutkan menggeser ke slide berikutnya

"Yang ini, adalah pria yang pernah mengejar-ngejar Mama. Dia sampai rela tertabrak truk untuk membuat Mama terkesan" Ucap Win dengan kehaluannya. Mengarang cerita, adalah keahliannya

Ekspresi Vayla menjadi jengah, meskipun ia tidak mengerti apa yang ibunya katakan

"Vayla, lihat yang ini! Ini adalah Pria populer di SMP Mama dulu. Kau tau? Dia mengungkapkan perasaannya pada Mama dengan gaya yang unik dan cerdas 'Aku ingin menjadi kurva pelangi dalam kehidupanmu, membuat setiap hari kita semakin mendekat dan tak terpisahkan'" Win tersenyum oleh hasil karangannya sendiri

Dan entah karna muak, jijik, atau hanya kebetulan, Vayla tiba-tiba muntah

Hal ini memang wajar terjadi untuk anak seusia Vayla. Setelah membersihkan tubuh Vayla serta mengganti bajunya, Win kembali ke posisi tadi dan melanjutkan dongengnya tanpa kapok

"Vayla, yang ini juga mantan Mama"

Vayla tidak memberikan respon. Jarum jam yang berputar di sisi kanan dinding ruang bermainnya jauh lebih menarik dibandingkan foto-foto alien yang ada di handphone sang Ibu

"Vayla, lihat dulu.." Win memaksa Vayla agar pandangannya kembali pada handphone

"Ini yang terakhir"

Tanpa sengaja, Vayla mengembalikan pandangannya ke layar melihat sebuah gambar yang membuat matanya berbinar menatap penuh kagum, tersenyum lebar. Hatinya berbunga-bunga. Vayla memekik kencang penuh bahagia "Papa!"

Win berdecak kesal "Ya, ini adalah foto suamiku. Kau tidak perlu menatapnya seperti itu"

Vayla menarik handphone dari tangan Win dan menatap foto sang ayah baik-baik. Senyuman Vayla menjelaskan betapa kagumnya ia pada sosok ayahnya

"Baiklah, Mama mengerti. Papa memang sangat tampan. Dia yang terbaik dan yang terhebat di antara semua pria yang pernah mendekati Mama" Win tersenyum mengingat betapa beruntungnya dia memiliki Bright di hidupnya. Setiap langkah yang diambilnya, Bright selalu ada di sampingnya, memberikan dukungan dan cinta yang membuatnya merasa tak tergantikan.

Cool Mama!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang