Seorang gadis cantik dengan rambut tergerai melambai pada Dew dan Win begitu mereka memasuki kantin
Dew mengernyit menatap Win
Win tersenyum pada Dew, menarik Dew menghampiri Jane "Ayo kita makan bersamanya"
"Mengapa tiba-tiba? Kita tidak pernah mendiskusikannya sebelumnya?"
Win berdecak "Dew sayang, ikuti aku saja. Jane adalah temanku"
Semoga saja kata-kata Win dapat dipercaya. Dew sebenarnya agak ragu hingga mereka duduk berhadapan dan Jane menatapnya dengan penuh kekaguman
"Dew, kau sangat tampan" Jane hampir mencubit pipi Dew, untung saja Win menepisnya dengan cepat. Mulutnya bergerak memberi kode
'Itu bukanlah yang kuajarkan kemarin!'
Jane kembali tenang, ia berdehem "Apa yang ingin kalian pesan? Makan di sini itu sangat menyenangkan, karna pemandangan di luar jendela sangat indah"
Dew menatap ke dalam mata Jane tanpa sengaja dan menjawab "Um, sangat indah"
Dan pihak yang ditatap melebarkan pupil mata, Jane menyelipkan rambutnya ke belakang telinga dengan senyuman tertahan, ia tiba-tiba salah tingkah "Yang indah... Pemandangannya?"
Dew mengangguk "Um"
Seketika, senyuman Jane runtuh. Ia pikir Dew akan menyangkal 'Bukan pemandangannya, tapi dirimu' Namun rupanya Dew bukanlah pria romantis seperti yang Jane bayangkan selama ini
Win menyikut Dew di sebelahnya dan berbisik "Setidaknya berikanlah sedikit pujian pada Jane, agar wanita itu senang!"
Dua orang memantau mereka dari kejauhan. Matanya tak bisa lepas dari setiap pergerakan yang di lakukan tiga orang di sana
"Sebenarnya apa yang direncanakan gadis itu?" Tanya Gulf penasaran
Bright hanya mengedikkan bahu sembari melipat tangan. Wajahnya jelas santai "Aku sudah hapal bagaimana liciknya kekasihku itu. Dan sekarang, Dew adalah calon korbannya"
Gulf terkekeh "Dew yang malang"
⁽◝◜⁾
"Ayolah Dew, kau harus membantuku! Ini hanya keluar dan berkeliling bersama Jane" Win mencoba membujuk Dew dengan segala usahanya
Bahkan saat tubuh Dew diguncang Win, ia tak peduli
"Ayolah..." Win terus merengek
"Tidak mau"
"Apakah harus Dew?" Tanya Gulf
"Ya, karna Jane hanya menyukai Dew"
"Mengapa tidak memberikan rekomendasi pria yang lebih seksi pada Jane?" Gulf memberikan saran, membuat pergerakan Win untuk mengganggu Dew terhenti
"Ya, mencari pria yang lebih panas mungkin ide yang tepat" First menimpali
"Memangnya siapa lagi yang lebih panas dan tampan daripada Dew?!"
Tatapan Bright pada Win seketika berubah menjadi mencekam, Win buru-buru merevisi ucapannya
"Sayang, maksudku pria tampan yang belum memiliki kekasih. Kau kan sudah memiliki istri?!"
"Wah, istri?" Gulf menggoda mereka
"Percaya diri sekali orang-orang jaman sekarang" Ja menggumam, dengan tatapan yang terus fokus pada handphone
"Ya, pak tua! Aku memang begitu percaya Bright adalah kekasih dan suamiku di masa depan"
"Aku hanya membayangkan akan semarah apa dirimu jika suatu saat nanti, Bright menggenggam tangan seorang gadis dan tersenyum dengan penuh cinta" First membantu Ja menggoda Win
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Mama!✔️
FanfictionSi badass Win dan si dingin Bright yang harus bekerja sama untuk menjaga seorang anak laki-laki yang penuh dengan cinta! "Call me Mama" Bright seketika menatap Win dengan penuh ketidak setujuan di matanya "Mama!" Panggil Archen dengan bersemangat Hi...