Pecah

3.6K 366 41
                                    

Abaikan typo, lagi ga bisa fokus




Happy reading



Setelah tinggal bersama Archen, suasana hati Win terus saja dialiri hal-hal baik

Namun kali ini, perasaan bahagianya semakin terasa setelah melihat lukisannya ikut terpajang dengan indah di tengah-tengah lukisan lainnya

Win berhasil mengerjakannya selama 4 hari tepat seperti perkiraan Dew

"Terimakasih!" Ucap Win untuk yang kesekian kalinya

"Kau tidak perlu mengucapkan itu, sebenarnya. Kita adalah teman"

"Ya, dan selamanya hanya akan menjadi teman" Sela Bright di pembicaraan keduanya

Win merotasikan matanya dengan malas "Apa-apaan kau ini? Mengganggu saja"

"Kau melihatku sebagai pengganggu sekarang?" Tanya Bright dengan wajah datar, membuat Win melebarkan matanya dan menggeleng cepat

"Aku hanya bercanda"

Bright pergi dari sana, membuat jantung Win hampir merosot karna takut

"Bright benar-benar marah?"

Dew terkekeh melihat tingkah keduanya "Sepertinya begitu. Kejarlah dia"

Win langsung mengikuti instruksi dari Dew tanpa berfikir panjang

"Hey!" Win meraih tangannya, memeluk lengan itu walaupun terabaikan

"Bright!" Berteriak, Win berhasil menarik perhatian beberapa orang

"Sayang..."

"Hentikan" Bright baru meresponnya

"Jangan marah seperti itu"

"Kapan aku marah?" Tanya Bright

"Kau pergi begitu saja"

Bright menghela nafas dan menatapnya "Aku tidak marah. Aku hanya pergi darimu untuk menenangkan pikiranku"

"Menenangkan pikiran dan dirimu yang sedang cemburu, begitu?"

Bright mengedikkan bahu

"Mengaku saja, sayang... Jangan malu"

Bright berhenti menjawabnya, memancing Win untuk berusaha lebih keras

Win menoel-noel pipinya dan terkekeh "Ayo, sayangku... Katakan bahwa kau cemburu"

"Brightku sedang cemburu"

Cup!

Kecupan di bibir Win membuatnya bungkam seketika, dan suara terkejut dari orang-orang disekitar mereka muncul

Bright mengecup bibirnya dengan berani di keramaian seperti ini

Semuanya langsung menghilang, suara Win, tenaganya, bahkan nyaris menghilangkan nafasnya

Bright menatap lurus ke dalam mata Win dengan penuh kesungguhan "Um, aku cemburu. Kau tidak boleh seperti itu lagi"

"Ah, kekasihku ini manis sekali!" Puji Win dengan volume suara besar. Sebenarnya ia lebih ingin pamer pada orang-orang disekitar daripada memuji Bright

Pujian demi pujian terus didapatkan Win. Orang-orang mulai beradu argumen tentang kehadiran anak itu. Ada yang memuji keberaniannya, mengakui bahwa Win layak mendapatkan pujian yang berlimpah, namun tidak sedikit juga yang tidak ingin menerimanya

Merasa bahwa Win tidak sebaik itu, lukisannya tidak layak untuk mendapatkan apresiasi sebesar itu

Dia berhasil mengerjakannya berkat bantuan Dew, bukan?

Cool Mama!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang