Abaikan typo, lagi ga bisa fokus
Happy reading
Setelah tinggal bersama Archen, suasana hati Win terus saja dialiri hal-hal baik
Namun kali ini, perasaan bahagianya semakin terasa setelah melihat lukisannya ikut terpajang dengan indah di tengah-tengah lukisan lainnya
Win berhasil mengerjakannya selama 4 hari tepat seperti perkiraan Dew
"Terimakasih!" Ucap Win untuk yang kesekian kalinya
"Kau tidak perlu mengucapkan itu, sebenarnya. Kita adalah teman"
"Ya, dan selamanya hanya akan menjadi teman" Sela Bright di pembicaraan keduanya
Win merotasikan matanya dengan malas "Apa-apaan kau ini? Mengganggu saja"
"Kau melihatku sebagai pengganggu sekarang?" Tanya Bright dengan wajah datar, membuat Win melebarkan matanya dan menggeleng cepat
"Aku hanya bercanda"
Bright pergi dari sana, membuat jantung Win hampir merosot karna takut
"Bright benar-benar marah?"
Dew terkekeh melihat tingkah keduanya "Sepertinya begitu. Kejarlah dia"
Win langsung mengikuti instruksi dari Dew tanpa berfikir panjang
"Hey!" Win meraih tangannya, memeluk lengan itu walaupun terabaikan
"Bright!" Berteriak, Win berhasil menarik perhatian beberapa orang
"Sayang..."
"Hentikan" Bright baru meresponnya
"Jangan marah seperti itu"
"Kapan aku marah?" Tanya Bright
"Kau pergi begitu saja"
Bright menghela nafas dan menatapnya "Aku tidak marah. Aku hanya pergi darimu untuk menenangkan pikiranku"
"Menenangkan pikiran dan dirimu yang sedang cemburu, begitu?"
Bright mengedikkan bahu
"Mengaku saja, sayang... Jangan malu"
Bright berhenti menjawabnya, memancing Win untuk berusaha lebih keras
Win menoel-noel pipinya dan terkekeh "Ayo, sayangku... Katakan bahwa kau cemburu"
"Brightku sedang cemburu"
Cup!
Kecupan di bibir Win membuatnya bungkam seketika, dan suara terkejut dari orang-orang disekitar mereka muncul
Bright mengecup bibirnya dengan berani di keramaian seperti ini
Semuanya langsung menghilang, suara Win, tenaganya, bahkan nyaris menghilangkan nafasnya
Bright menatap lurus ke dalam mata Win dengan penuh kesungguhan "Um, aku cemburu. Kau tidak boleh seperti itu lagi"
"Ah, kekasihku ini manis sekali!" Puji Win dengan volume suara besar. Sebenarnya ia lebih ingin pamer pada orang-orang disekitar daripada memuji Bright
Pujian demi pujian terus didapatkan Win. Orang-orang mulai beradu argumen tentang kehadiran anak itu. Ada yang memuji keberaniannya, mengakui bahwa Win layak mendapatkan pujian yang berlimpah, namun tidak sedikit juga yang tidak ingin menerimanya
Merasa bahwa Win tidak sebaik itu, lukisannya tidak layak untuk mendapatkan apresiasi sebesar itu
Dia berhasil mengerjakannya berkat bantuan Dew, bukan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Mama!✔️
FanficSi badass Win dan si dingin Bright yang harus bekerja sama untuk menjaga seorang anak laki-laki yang penuh dengan cinta! "Call me Mama" Bright seketika menatap Win dengan penuh ketidak setujuan di matanya "Mama!" Panggil Archen dengan bersemangat Hi...