Archen

5.2K 534 46
                                    

"Mama pulang!" Win langsung membuka tangannya melihat anak empat tahun itu berlari ke arahnya dan memeluknya erat-erat sebagai sambutan

"Nenek, lihat... Mama menepati janji!" Archen memamerkannya pada sang Nenek, membuat nyonya Chivaaree tertawa

"Lihatlah sendiri. Archen sangat menempel padamu. Bahkan ia melupakan Papanya begitu saja" Ucap nyonya Chivaaree, mengipasi api yang ada dalam diri Bright

"Tidak..." Archen menyangkalnya dengan cepat. Ia buru-buru melepaskan pelukannya dari Win untuk menyambut Papanya

Dan perlakuan ini tentu saja membuat Bright tersenyum kembali dan menerima pelukan hangat itu

"Papa tidak lapat hali ini?"

"Tidak"

"Kenapa?"

"Karna Papa ingin pulang untuk bermain dengan anak menggemaskan ini" Jawab Bright sambil menarik hidung itu dengan gemas

"Sakit!" Archen mengeluh, ia menarik ujung kaos Win untuk mengadu "Mama, lihatlah Papa..."

"Wah, Papa benar-benar..." Win tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Tangannya langsung bergerak semangat memukul-mukul bahu Bright "Papa tidak boleh seperti itu!"

Archen tertawa kegirangan sementara pihak yang menjadi korban hanya berusaha menghalau serangan itu tanpa tenaga

"Kalian sangat menggemaskan!" Ibu Bright berkomentar ketika memilih pergi meninggalkan mereka. Memberikan ruang untuk 'keluarga kecil' itu menikmati waktu bersama

"Papa, gendong" Pinta Archen sambil mengangkat tangannya

"Archen memerintahkan agar Papa dipukuli lalu meminta digendong begitu saja?" Terlepas dari perkataan Bright, ia tetap mengikuti perintah anak itu

"Acen belat?"

"Sangat berat!" Jawab Bright sambil menggelitik perut Archen, membuat sang anak tertawa geli

"Archen, ayo kita duduk"

Bright mengikuti Win di depannya ke arah sofa dengan Archen di gendongannya

Senyuman anak itu terus terpasang di wajah mungilnya. Lagi-lagi, Bright mengecek suhu tubuh Archen

"Demam Archen benar-benar menurun"

Archen mengangguk

"Sudah tidak merasa pusing?"

"Tidak pusing lagi"

"Apakah badan Archen masih terasa kaku?"

Archen mengedikkan bahu tak tahu. Sulit untuk mengerti keadaan tubuhnya sendiri

"Archen, kenapa tidak ingin kembali bersekolah?" Tanya Bright secara tiba-tiba begitu mereka duduk

Archen tidak menjawabnya. Namun wajahnya jauh dari kata baik-baik saja

"Ada masalah?" Win yang berada di sampingnya ikut bertanya

"Ayo cerita" Bujuk Bright

"Acen tidak suka sekolah"

Jawaban Archen membuat kedua orang dewasa itu mengernyit heran

"Apa yang tidak Archen sukai di sekolah?" Tanya Bright

"Teman-teman"

Kini giliran Win yang bertanya "Ada apa dengan mereka?"

"Teman-teman selalu diantal dan dijemput Mommy meleka. Tapi, Acen..." Archen menunduk "Mommy tidak pelnah mau antar Acen ke sekolah"

"Archen sayang, Mommy-mu dulu sangat sibuk"

"Mommy dan Daddy tidak sayang Acen"

Win tiba-tiba memandangi Bright dengan tatapan penuh tanya. Namun tidak mendapatkan respon yang kentara dari pria itu

Cool Mama!✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang