[7] Kuliah atau Modus?

79 14 0
                                    

Ini hanya gurauan.
Tetapi, jika kamu anggap serius. Aku tidak akan menolak :)

-Giandra Kamelia-
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Vote sebelum membaca!

Happy Reading
☀☀☀

Presentasi matakuliah hukum adat, sudah berlangsung sepuluh menit yang lalu. Yoga, Fahmi dan Satria sudah mempresentasikan materi yang ada secara bergantian, kini hanya tinggal Yeri yang masih berdiri di depan, mempresentasikan materi akhir.

"Sumber-sumber Hukum Adat."
"Sumber Hukum Adat ada enam. Diantaranya, yang pertama ... kebiasaan atau adat kebiasaan. Kedua, keputusan para petugas hukum. Ketiga, Hukum Islam. Keempat, piagam raja-raja atau piagaman ketua adat. Kelima, peraturan-peraturan pemerintah adat. Dan yang terakhir buku-buku standar mengenai Hukum Adat."

"Selanjutnya, asas-asas Hukum Adat."
"Asas-asas Hukum Adat terdiri dari enam asas, diantaranya asas Hukum Perorangan, asas Hukum Kekeluargaan, asas Hukum Perkawinan, asas Hukum Adat Waris, asas Hukum Tanah dan asas Hukum Hutang Piutang."

"Cukup sekian materi yang bisa saya sampaikan. Saya akan kembalikan kepada Moderator," Yeri mengakhiri presentasinya, lalu kembali duduk bersama Satria, Yoga dan Fahmi.

Netra Gia dan Yeri yang tak sengaja bertemu, membuat Gia menunjukkan reaksi bangganya, "Mantaap," gumam Gia dengan suara kecil, mengacungkan kedua jempolnya kepada Yeri.

Pandangan para mahasiswa/i yang semula fokus kepada Yeri, mereka mengalihkan pandangan kepada Satria yang begitu berwibawa menjadi seorang moderator,

"Baiklah teman-teman."
"Selesai sudah pemaparan materi dari kelompok kami."

"Sesi selanjutnya ialah sesi tanya jawab. Apabila ada teman-teman yang ingin bertanya, saya persilahkan."

Sebenarnya, sesi tanya jawab inilah yang cukup menegangkan bagi para anggota presentasi ataupun audiens.

Para anggota presentasi akan merasa sangat was-was, khawatir mereka tidak bisa menjawab pertanyaan dari audiens.

Jelas mengkhawatirkan, karena ancamannya adalah nilai.

Sedangkan audiens.
Mereka akan merasa gelisah ketika semuanya hanya diam. Tidak ada yang bertanya bukan berarti aman.

Jika saja sesi tanya jawab tidak berjalan dengan semestinya, dikarenakan tidak ada audiens yang ingin bertanya. Maka yang akan bertanya adalah Dosen.

Para Dosen bukan bertanya kepada anggota presentasi, melainkan bertanya kepada audiens yang hanya diam saja.

Entah karena sudah pintar, atau tidak memperhatikan jalannya presentasi. Itu yang kebanyakan dosen pikirkan.

Maka dari itu, ketika tiba sesi tanya jawab, mereka semua akan saling mengoper, meminta temannya untuk bertanya.

Bertanya apa saja, yang terpenting mereka bebas dari pertanyaan Dosen yang lebih menyeramkan.

Hari ini, Gia merasa tidak fokus. Dia tetap memperhatikan jalannya presentasi, tetapi dia hanya diam saja, merasakan nyeri di kepalanya.

"Gi, kamu gak mau nanya?" tanya seorang wanita yang duduk di samping Gia.

Gia tersenyum tipis, bersikap seolah dia baik-baik saja. Dia sungguh tak mau, jika ada teman-temannya yang mengasihani dia karena sakit.

"Engga dulu deeh. Aku lagi malas ngomong,"sahut Gia mengecilkan suaranya. Dia berbicara, tetapi seperti sedang bergosip.

Kisah Giandra [IU] On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang