[22] Penghapus Dosa

45 9 6
                                    

Astaghfirullah hal'azim
-

🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️🌤️

Happy Reading
🌻🌻🌻

Pagi ini terdapat dua wanita cantik yang baru saja tiba di parkiran fakultas dengan menggunakan motor berwarna blue green.

Ya  ... itu adalah Giandra dan Yeri.
Mereka berangkat ke kampus bersama lantaran tadi malam, mereka menginap di rumah sakit untuk menemani Irene.

Pagi ini Giandra terlihat berbeda di balik helmnya. Dia terlihat cantik dengan mengenakan hijab pasminah berwarna crem. Aura wajahnya terpancar begitu sempurna menyatu natural dengan kulitnya.

Jelas saja Giandra memakai hijab, karena pagi ini mereka akan menghadap ke ruangan Pak Soleh.

Tetapi hari ini benar-benar berbeda, karena dirinya memakai dres terusan berwarna cream yang biasa disebut gamis.

Hari ini Giandra terlihat seperti wanita muslimah sungguhan karena meminjam baru Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini Giandra terlihat seperti wanita muslimah sungguhan karena meminjam baru Irene.

Dengan bangganya Yeri tersenyum sembari menggandeng tangan Giandra sambil berjalan.

Yeri melakukan itu karena Giandra terlihat belum nyaman dengan apa yang dia pakai.

Mereka berjalan perlahan menuju ke arah tempat mereka janjian.

Setelah berjalan beberapa langkah, netra keduanya dipertemukan oleh Satria, Fahmi dan Yoga yang sedari tadi sudah menunggu mereka di koridor dekat kelas.

Meski jarak mereka masih jauh, Yeri sudah melambaikan tangan ke arah mereka karena mereka pun sudah melihat ke arahnya, sedangkan Giandra hanya tersenyum malu sambil menunduk sesekali.

"Masyaallah, itu Gia?" gumam Yoga, menatap Gia dengan ekspresi takjub.

Fahmi mengangguk dan tersenyum, "Iya, itu Gia dan Yeri." Dia juga menatap ke arah mereka yang sedang berjalan. Namun tidak separah Yoga yang melihat Giandra tanpa berkedip. Terkadang netranya juga menatap ke arah Yeri yang terlihat begitu ceria hari ini.

Fahmi membalas lambaian tangan Yeri.

Bukan hanya Fahmi dan Yoga yang menatap takjub ke arah mereka. Satria juga pun seperti itu. Dia bahkan tersenyum tanpa sadar, lantaran Giandra memakai hijab pemberiannya.

"Masyaallah," gumam Satria di dalam hati, karena takjub dengan keanggunan Giandra hari ini.

Satria menatap ke arah Giandra beberapa detik tanpa berkedip lalu tiba-tiba saja dia beristighfar.

"Astaghfirullah hal'azim," gumam Satria yang seketika membuang pandangan. Dia baru sadar, bahwa dirinya telah melakukan kesalahan karena menatap lawan jenis seperti itu.

Kisah Giandra [IU] On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang