Kisah Giandra [IU] On Going

[2] Ikuti Kata Hati

Terima kasih, karena engkau telah hadir dan mewarnai hariku
-Giandra Kamelia-
🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Jangan lupa vote dan komen

Happy Reading
☀☀☀

Jam sudah menunjukkan pukul 14.00 siang.

Sudah lebih dari 4 jam, Gisel dan Keyla menunggu Gia sedari tadi di dalam kafe, namun herannya Gia belum juga datang, meski keduanya tahu, bahwa matakuliah Gia hari ini telah selesai sejak pukul 10 pagi.

"Sumpah, tuh anak kenapa ngaret banget? Whatsappnya juga engga aktif," Keyla mengeluh, dengan berulang kali mengecek handphonenya.

"Waah, nih anak ngeselin banget ya ... Make up gue, sudah gak pari purna lagi. Makanan gue juga sampai habis," sambung Keyla, yang kali ini menambahkan sedikit bedak di wajahnya.

Gisel yang hidupnya selalu santui, dia hanya tersenyum tipis, namun netranya tertuju pada layar handphone. Dia sedang menyaksikan drakor.

"Ya Tuhan, lama banget sih lo!" pekik Keyla, ketika netranya bertemu pada Gia. Gia baru saja datang sembari cengar-cengir. "Sorry ... Ada sesuatu yang urgent."

"Se urgent apa sampai lo ngaret 4 jam?! Coba jelasin ke kita!"

"Urgent banget guys ... gue sampai gak sempat pegang handphone," Gia beralasan kepada Keyla dan Gisel, kemudian langsung duduk merangkul Keyla.

Gia bertingkah sangat santai yang langsung membuka buku menu, seperti orang tidak memiliki dosa telah mengerjai sahabatnya habis-habisan.

Keyla yang masih kesal dengan Gia, dia terus menatap Gia menantikan jawaban, "Gi! Lo engga mau jelasin apa gitu? Lo abis dari mana?"

"Kita nunggu lo, lebih dari dua jam, dan sekarang lo diam aja, gak kasih penjelasan?"

"Kita?" sahut Gisel kepada Keyla, "Gue santui kok ... menikmati wifi yang lancar ini, hahaha." Seperti ini lah tingkah Gisel yang sesungguhnya. Dia kebanyakan diam, namun sekalinya bicara akan membuat kesal,  meski itu hanyalah bercanda.