[8] Wanita Ajaib

88 12 0
                                    

Apakah dia jodohku?
-Keyla-

🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾🌾
Jangan lupa votee

Happy Reading
☀☀☀

"Wah, saya tegang banget ... ketika tadi presentasi," Yoga berbicara kepada Satria dan Fahmi yang sedang berjalan di sampingnya.

Yoga bercerita dengan serius, sambil tersenyum lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoga bercerita dengan serius, sambil tersenyum lega.

Saat ini mereka bertiga sedang berjalan beriring-iringan menuju kantin.

"Saya juga deg-degan."
"Kelompok kita itu, seperti menjadi percobaan."
"Untung saja, materi kita tidak terlalu sulit," sambung Fahmi.

Yoga kembali menyahut, "Betul tuuh."
"Bersyukur juga, ada Gia yang mencairkan suasana."

"Bayangkan kalau tidak ada yg bertanya, kemudian Gia juga tidak ada .... Mood Bu Stefi pasti akan buruk."

Fahmi mengangguk setuju sambil tertawa, "Semakin banyak yang bertanya, Bu Stefi semakin senang. Tapi, kelompok kita yang deg-degan. Takut tidak bisa menjawab."

"Tenang saja ... di kelompok kita kan ada Satria dan Yeri," ucap Yoga sambil melirik ke arah Satria. Satria hanya tersenyum menanggapi perkataan Yoga.

Seperti inilah Satria ....
Dia tidak hanya diam dan kaku kepada Gia, tetapi dia memang malas bicara.

Seketika, Fahmi menepuk pundak Satria, "Btw ... gimana perasaan kamu? Gerogi gak, digombalin sama Gia?"

Pertanyaan Fahmi membuat satria tersenyum kaku, "T-tidak kok, biasa saja."

"Beneran nih, biasa sajaaa?"
"Jarang-jarang loh, ada wanita yang berani godain kamu."

Satria tersenyum, "Iya biasa aja."

Mendapatkan respon yang datar dari Satria, Fahmi dan Yoga saling melirik, heran dengan Satria. Bisa-bisanya dia bersikap biasa saja, mendapat gombalan dari wanita secantik Gia.

Yoga berbicara kepada Fahmi, untuk membuatnya maklum, "Satria memang seperti itu ... kaku."

Perkataan Yoga membuat Fahmi tertawa paham, sedangkan Satria tetap tersenyum, sadar diri atas apa yang dibicarakan Yoga.

Mereka terus saja berjalan, yang kali ini tidak lagi berbincang.

Selintas, memori Satria diingatkan oleh wajah Gia yang sedang tersenyum kepadanya. Mengingat senyuman Gia dan candaannya itu, berhasil menimbulkan perasaan aneh pada dada Satria.

Tanpa ketahuan oleh Yoga dan Fahmi, Satria langsung memegang dadanya, memeriksa detak jantungnya yang tidak beraturan.

☀☀☀

Yeri, Irene dan Gia sudah lebih dulu berada di kantin. Tepatnya di ayam keprek Mpok Romlah.

"Jadi, adik kamu gak perlu di rawat di rumah sakit?" ucap Yeri, menanyakan kabar zia.

Kisah Giandra [IU] On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang