02 | toxic friends

4.1K 232 2
                                    

Alvaro mulai menyuapi Kesya dengan sangat hati-hati. Tadinya Kesya ingin makan sendiri namun Alvaro melarangnya. Alvaro sangat khawatir dengan kondisi adiknya saat ini jadi ia melarangnya untuk makan sendiri.

"Beruntung banget jadi adik lo" celetuk Kesya

"Iya dong, lo beruntung banget punya abang kaya gue" ucap Alvaro percaya diri

'iya Kesya beruntung, begitu pula gue sekarang' batin Kesya.

"Lo tadi ke mana?" Tanya Kesya

"Pulang, ganti baju"

Kini bubur Kesya sudah habis dan Alvaro langsung menaruh mangkuk buburnya di atas meja dekat ranjang Kesya.

Kesya yang tadinya duduk mulai mengubah posisinya menjadi berbaring dengan dibantu oleh Alvaro.

Kesya melirik jam yang berada di ruangannya dan terlihat jam kini menunjukkan pukul 22.05.

"Udah malem, lo ga pulang?"

"Ntar kalo gue pulang, siapa yang bakal jagain lo? Mama sama papa lagi ada urusan mendesak jadi ga bisa jagain lo disini"

Keysha mengangguk mengerti dan langsung memejamkan matanya.

· · ❅ · ·

Malam telah berganti pagi, Kesya sudah terbangun dari tidurnya dan mulai membuka mata perlahan. Ia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul enam. Ia kemudian melirik ke arah samping dan terlihat Alvaro yang sedang tertidur pulas di sofa.

'Siapa yang nyangka gue bakal ada di sini dengan kehidupan baru sekarang ini? Gue kira gue ga bakal selamat dari kecelakaan itu. Apa bunda sama Aska selamat?' batin Kesya.

Kesya kini lebih suka termenung karena merindukan sosok bunda dan adiknya. Ia merasa begitu canggung dengan keluarga barunya.

"Eh udah bangun?" Tanya Alvaro yang dijawab anggukan kecil oleh Kesya.

"Mama bentar lagi kesini karna gue harus sekolah, jadi gue bentar lagi bakal pergi"

Ceklek!

Suara pintu terdengar dan nampak wanita yang tak lain dan tak bukan adalah Sintya ibu Kesya, ia memasuki ruangan tersebut sambil membawa sekeranjang buah di tangannya.

"Varo sana pulang dulu, biar mama jagain Kesya disini"

Alvaro mengangguk dan langsung beranjak dari ruangan tersebut.

Sintya menaruh buahnya di meja dan langsung duduk di kursi samping ranjang Kesya. "Maaf mama baru bisa dateng, kemarin mama ada urusan mendesak"

"Gapapa ma, kayaknya mama sibuk banget ya?"

Sintya mulai mengelus pucuk kepala Kesya. "Ya seperti yang kamu tau"

"Ma, kapan aku boleh pulang?"

"Nanti ya sayang, sekarang kondisi kamu masih lemah" ucap Sintya

"Kalau kamu udah bener bener sembuh, baru boleh pulang." Imbuhnya

"Bosen banget aku cuma rebahan aja seharian tanpa ngelakuin apa-apa"

"Oh iya! Coba tebak, mama bawain apa buat kamu?"

"Apa?"

Sintya langsung mengeluarkan sebuah benda pipih dari dalam tas yang ia taruh di meja. Mata Kesya langsung berbinar melihat benda pipih yang tak lain dan tak bukan adalah ponsel.

Sintya langsung memberikan ponsel tersebut kepada Kesya. "Mama udah benerin hp kamu karna kamu ga pernah mau ganti hp jadi mama ga beliin kamu hp baru. Kamu bilang hp itu ga bakal kamu ganti sampai kapan pun"

The Second Life [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang