Jangan lupa vote dan coment-nya yaa!
HAPPY READING
"haaaa.... Akhirnya nyampe juga, humm bau bau bukunya kecium sampe sini"Arga yang merasa malu mendengar celotehan Kesya langsung menjitak kepala Kesya.
"Malu maluin, Cepet masuk!"
*****
"Akhirnya dapet juga bukunya!" Ucap Kesya senang
"Cepetan bayar, gue ga nyaman daritadi diikutin terus sama tu abang abang" bisik Arga
"Iya, iya"
Setelah selesai membayar buku buku tersebut, Kesya dan Arga memutuskan untuk langsung pulang ke rumah masing-masing.
Kini sampailah mereka di depan rumah Kesya.
"Oh iya, gue udah beliin tu buku bukunya jadi gue ga mau ngerjain tugasnya lagi" ucap Arga
"Dih enak aja! Ga bisa gitu. Lo tetep harus bantuin gue!"
"Yaudah kalo ga mau ga usah dibuat tugasnya"
Arga langsung melajukan motornya meninggalkan area perumahan Kesya.
Kesya yang merasa sangat kesal pun langsung berjalan memasuki rumah. Namun Kesya sangat terkejut mendengar teriakan teriakan dan lemparan benda-benda yang terdengar begitu nyaring.
"UDAH PAPA BILANG KAN?! CUMA ITU JALAN SATU SATUNYA!"
"COBA PIKIR PA! PAPA KIRA ITU UDAH YANG TERBAIK? PAPA GA MIKIRIN MASA DEPAN? MAMA KECEWA!"
"Maa... Paa..." Lirih Kesya
Sungguh Kesya tak tahu harus berbuat apa sekarang, tangannya gemetaran. Ia yang sedari tadi kesal langsung dihadiahi situasi seperti ini membuatnya tambah merasa jengkel. Kesya langsung berlari ke kamarnya dengan perasaan campur aduk. Ia hanya bisa menangis melihat kedua orang tuanya bertengkar hebat.
"Walaupun jadi orang kaya, tapi keluarga gue yang sekarang ternyata ga begitu harmonis. Gue bahkan jarang banget liat mereka di rumah" ucap Kesya lirih
Kesya mulai membaringkan dirinya di kasur tanpa mengganti terlebih dahulu seragam sekolahnya.
tok! tok! tok!
Kesya dibangunkan dengan suara pintu yang diketuk oleh seseorang. Kesya yang masih dengan mata sembab langsung membuka pintu kamarnya dan melihat bahwa yang mengetuk pintunya itu adalah mamanya.
"Mama boleh masuk?" Tanya Sintya
"Masuk aja" ucap Kesya yang langsung berjalan ke arah ranjang dan mulai mendudukkan dirinya di tepi ranjang dan diikuti oleh Sintya.
"Sya, mama mau ngomong sama kamu"
"Ngomong aja"
Sintya menghela nafasnya pelan dan mulai mengusap lembut tangan Kesya
"Perusahaan papamu terancam mengalami kebangkrutan"
Deg!
Kesya kaget dan speechless karena apa yang ia dengar barusan.
"Ini memang bukan kali pertama kita mengalami keterpurukan tapi kali ini emang udah ga bisa tertolong lagi, kita susah buat bangkit lagi karna ga ada yang mau menginvestasikan dananya ke perusahaan kita karna perusahaan kita udah di ambang kebangkrutan" imbuh Sintya
"Jadi?" Tanya Kesya
Lagi-lagi Sintya harus menghela nafasnya dengan berat.
"Kamu mau mama jodohkan dengan anak dari temen mama sama papa agar mereka bisa menjadi investor di perusahaan kita"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life [ END]
Teen Fiction[ ENDING ] Karna belum direvisi jadi mohon dimaklumi jika banyak typo Tidak ada kesempurnaan penulisan karena kesempurnaan hanya ada pada Tuhan Semoga kalian suka <3 Gimana rasanya jika kalian tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh gadis yang penuh de...