Tiga hari telah berlalu dan Kesya sudah diperbolehkan untuk pulang. Akhirnya sekarang ia sudah terbebas dari bau-bau obat rumah sakit.
Keysha kini sudah berdiri di depan pintu kamarnya dan mulai membuka pintu kamar tersebut. 'Sungguh luas!' pikir Kesya. Ia kemudian memasuki kamar dan melihat-lihat sekeliling. Matanya tertuju pada botol-botol minuman keras yang harganya cukup mahal tertata rapi di rak berwarna coklat yang tergantung di tembok kamar. Ia juga melihat ke meja belajarnya yang tak ada buku sama sekali, hanya ada laptop dan tab saja di atas meja.
Ia tak menghiraukan hal tersebut dan langsung merebahkan diri di kasur.
Tak lama setelah itu, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"SYA CEPETAN TURUN UDAH WAKTUNYA MAKAN MALAM" teriak Alvaro dari luar yang terdengar cukup keras sampai ke kamar Kesya.
Kesya langsung melirik jam yang kini sudah menunjukkan pukul 19.01. Ia pun segera beranjak dari kamar tersebut dan berlari ke lantai bawah.
Tap! Tap! Tap!
Terdengar derap langkah kaki dari lantai bawah, dimana sudah ada Sintya, Rega, dan Alvaro yang sudah duduk di meja makan dan tidak lupa juga Bi Sri yang tengah menyiapkan makanan.
Kesya segera berlari ke arah meja makan agar keluarganya tidak menunggu terlalu lama.
"Hati-hati Sya, kalo kamu lari-larian nanti bisa jatuh" ucap Sintya khawatir.
"Iya ma" jawab Keysha
Setelah Bi Sri selesai menghidangkan makanan, mereka semua langsung menyantap makanan yang dihidangkan. Hanya dentingan sendok dan garpu yang terdengar. Suasana hening menyelimuti karena tidak ada yang membuka suara sama sekali saat makan.
'suasananya beda banget sama di rumah' batin Kesya.
Tak lama kemudian akhirnya mereka semua sudah selesai menghabiskan makanan masing-masing.
"Oh iya Sya, seragam sekolah baru kamu udah ada di kamar juga urusan perpindahan udah tuntas semuanya jadi kamu bisa langsung sekolah" ucap Rega memecah keheningan.
"Kalo gitu aku mau sekolah besok aja pa, karna udah ketinggalan banyak materi jadi aku ga mau ketinggalan lebih banyak lagi. Kondisi aku juga udah baik banget" jawab Kesya yang langsung disetujui oleh Rega.
· · ❅ · ·
Kini dimana hari pertama Kesya pergi ke sekolah setelah beberapa lama akhirnya tiba.
Alvaro memberikan helm kepada Kesya, karena adiknya itu belum terbiasa membawa sepeda motor sendiri jadi ia dibonceng Alvaro ke sekolah. "Nih helmnya dipake"
Kesya menerima helm dari Alvaro dan berniat menaiki motor kakak laki-lakinya itu, namun Alvaro melarangnya dan menyuruh Kesya untuk tidak naik dulu. Tentu saja hal tersebut membuat Kesya terheran-heran.
Alvaro kemudian ikut turun dari motornya dan membuka jaketnya. Ia langsung melilitkan jaket tersebut di perut Kesya agar paha adiknya tak terekspos. Setelah itu Alvaro langsung menaiki motornya.
"Makasih" ucap Kesya singkat dan langsung menaiki motor Alvaro.
Motor Alvaro melaju kencang membelah jalanan kota. 10 menit berlalu dan kini mereka sudah sampai di parkiran sekolah. Semua pasang mata melirik ke arah mereka dengan tampang kebingungan.
Kesya tak menggubris hal tersebut semua pasang mata meliriknya pasti hanya karena ia murid baru, pikirnya.
"Ayo gue anter ke ruang guru" ajak Alvaro yang langsung diangguki Kesya. Ia langsung merangkul pundak adiknya itu dan mengajaknya menuju ruang guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Second Life [ END]
Dla nastolatków[ ENDING ] Karna belum direvisi jadi mohon dimaklumi jika banyak typo Tidak ada kesempurnaan penulisan karena kesempurnaan hanya ada pada Tuhan Semoga kalian suka <3 Gimana rasanya jika kalian tiba-tiba bertransmigrasi ke tubuh gadis yang penuh de...