23 | berduka

1.5K 108 0
                                    

Sebelum baca, alangkah baiknya kalian vote dulu
Jangan lupa coment juga yaa

HAPPY READING

Kesya dan Arga mulai mengemasi baju-baju mereka untuk dibawa menginap ke rumah Arga karena mereka sudah berjanji kepada mama Arga Minggu lalu.

Supir mama Arga sudah menunggu di luar apartemen jadi mereka segera turun ke bawah dan memasukkan tas mereka ke dalam mobil. Mereka tidak membawa banyak baju karena mereka disana hanya satu hari.

Kesya langsung masuk ke dalam mobil sedangkan Arga akan mengendarai motornya.

10 menit berlalu dan kini Kesya sudah sampai di rumah Arga. Ia disambut begitu hangat oleh Manda dan Bi Ani a.k.a asisten rumah tangga disana.

"KAK KESYA! I MISS YOU!" Teriak Audrey yang merupakan anak dari paman Arga, ia masih berusia 14 tahun dan tinggal di Amerika. Audrey sempat datang ke pernikahan Arga makannya dia dan Kesya sudah akrab.

Audrey langsung memeluk Kesya dan pelukannya langsung dibalas oleh Kesya. "Oh my ghost! Really?"

"Iya dong kak!"

"Dia nanyain kamu terus loh Sya" ucap Manda

Kesya tersenyum ke arah Audrey, "Really?"

"Yeah!"

"Ga usah lama-lama pelukannya" Arga berusaha melepaskan pelukan Kesya dengan Audrey.

"Are you jealous? Hahahaha!" Goda Audrey

"Dih big no!" Ucap Arga ngeles

"So, lo ga ada masalah dong kalo gue meluk kakak ipar kesayangan gue" Audrey mengeratkan pelukannya.

Arga langsung mendahului masuk ke dalam rumah.

"Audrey, ajak kak Kesya masuk gih"

"Iyaa aunty" ucap Audrey.

"Bi bawa barang-barang Kesya sama Arga masuk ke dalam ya" pinta Manda

"Iya Bu" jawab Bi Ani

Manda, Audrey, dan Kesya pun mulai masuk ke dalam rumah menyusul Arga.

Terlihat Arga yang tengah asik duduk di sofa ruang tengah sembari memainkan ponselnya.

"Kalian udah makan belum?" Tanya Manda

"Udah kok ma" jawab Kesya

"Papa belum pulang ma?" Tanya Arga

"Lusa baru papa kamu pulang soalnya ada meeting di luar kota" jawab Manda

Arga ber-oh ria mendengar jawaban Manda dan kembali fokus ke ponselnya. 

Kesya dan Audrey mulai mendudukkan diri mereka di sofa depan Arga.

"Kak Kesya, kak Arga pasti nyusahin kakak mulu kan?" Ucap Audrey sembari menatap sinis ke arah Arga.

"Tenang kak kalo kak Arga ga bisa jadi hiro, Audrey bisa"

"Tau ga? Kakak udah punya hiro lohh" ucap Kesya

"Siapa? Jangan bilang kak Arga yang ga guni ini" sinis Audrey sembari menunjuk ke arah Arga

"Heh! Gue guna ya!" Sangkal Arga

"Bukan Drey"

"Terus siapa?"

Kesya langsung membisikkan sesuatu kepada Audrey. "OH MY GHOST! REALLY KAK?! I LIKE HIM TOO!" Ucap Audrey antusias.

"Siapa sih?" Tanya Arga kepo

"Kepo!" Sewot Audrey
Manda ikut duduk di sofa sembari membawakan cemilan dan menaruhnya di meja. "Gimana sekolah kalian?"

"Baik-baik aja ma" jawab Kesya

Mereka terus berbincang-bincang santai sampai malam pun tiba. Bi Ani memanggil mereka untuk makan makan, mereka langsung bergegas menuju meja makan.

Setelah selesai makan, mereka kembali berbincang santai di ruang tengah.

"Arga kamu tidur di kamar tamu dulu ya" ucap Manda

"Arga mau tidur di kamar Arga" tolaknya

"Kamar lo udah gue tempatin" ucap Audrey

"Ma! Pokoknya Arga mau tidur di kamar Arga!"  

"Noo! Gue sama kak Kesya yang bakal tidur di sana!" Bantah Kesya.

"Ngalah dong Arga, udah umur berapa kamu? masih aja belum bisa ngalah" ucap Manda

"Maaaa...." Rengek Arga

"Udah biarin Kesya sama Audrey yang tidur di sana. Kamu tidur di kamar tamu"

Kesya dan Audrey langsung mengangguki setuju ucapan Manda.

"Maa tapi ga ada AC-nya, Arga ga suka"

"Shutt! Keputusan mama udah bulat. Mama ngantuk, mau tidur dulu"

Manda langsung pergi ke kamarnya dan meninggalkan mereka di ruang tengah.

"Udahlah kak Arga, lo ngalah aja" ejek Audrey

"Ayo kak Kesya, kita ke kamar"

Kesya dan Audrey langsung pergi ke kamar dan mulai bersiap-siap untuk tidur.

*****

Kesya dan yang lainnya kini tengah menikmati sarapan mereka. Suasana nampak tenang namun tidak lagi setelah Manda mendapatkan telepon dari rumah sakit.

"APA?! MERTUA SAYA MENINGGAL DUNIA?!" Sentak Manda yang sedang menerima telepon.

Kesya, Arga maupun Audrey sangat terkejut mendengar sentakan Manda.

"APA?!" Ucap Arga tak percaya

Arga langsung bergegas mengambil jaket dan helmnya lalu pergi mengendarai motornya. Mungkin ia menuju rumah sakit saat ini.

Manda langsung menelpon Antonio sambil menangis tersedu-sedu. Audrey langsung memeluk Kesya sambil menangis.

Mereka langsung segera bergegas menuju rumah sakit diantar oleh supir Manda.

Saat mereka sampai di rumah sakit, mereka diarahkan ke kamar jenazah yang ternyata sudah ada Arga di sana.

Manda langsung menghampiri jenazah mertuanya itu yang disusul oleh Audrey. Kesya menghampiri Arga untuk menenangkannya.

Arga langsung memeluk Kesya sambil menangis tersedu-sedu. Kesya mengusap-usap punggung Arga guna menenangkannya.

*****

Pemakaman pun sudah selesai dilaksanakan, keluarga besar Arga sudah pulang sedari tadi namun Arga belum mau pulang. Ia masih ingin berada disana dan ia ditemani oleh Kesya.

Arga hanya terus menatapi makan kakeknya itu dan enggan untuk pergi. "Kok cepet banget sih Sya, kakek perginya"

Kesya mengusap-usap punggung Arga lembut. "Udah takdir, Ga"

"Dulu cuma kakek yang ngerawat gue waktu gue lagi ga di Indonesia."

"Ikhlasin Ga, biar kakek lo bisa tenang disana. Kalo kakek lo liat cucunya kaya gini, dia ga bakal tenang" jelas Kesya

"Gue bahkan belum bisa ngelakuin banyak hal buat dia"

"Lo udah mau menuhin permintaan terakhir dia, dia pasti udah bahagia banget"

Arga kini menoleh ke arah Kesya dan tersenyum lalu ia memeluk istrinya itu.

Kesya ikut tersenyum dan membalas pelukan Arga lalu mengusap punggungnya.

"Ayo kita pulang" ajak Kesya

Arga langsung melepas pelukannya dan kembali menatap makam kakeknya. "Kek, Arga sama Kesya pulang dulu ya"

Mereka lalu berjalan menuju tempat parkir mobil Arga.

TBC

The Second Life [ END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang