Selamat membaca 🌸
Samira memijit pangkal hidungnya.
Matanya sangat panas, lelah dan berair.
Sudah hari kelima Samira dan timnya lembur untuk menyelesaikan rancangan baju- baju bayi persiapan akhir tahun.Belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, tingkat penjualan baju-baju anak akan meningkat drastis waktu End Year Sale.
Samira tidak mau, Rumah Samira - Baby Shop nya - berakhir menyedihkan dengan banyak barang yang kosong, bahkan sebelum libur akhir tahun berlalu dan karyawannya berlibur.
Menatap puas beberapa design sangat imut dan lucu di depannya, Samira kemudian menutup Macbook nya dan membereskan meja kerjanya . Samira sangat teratur dan pembersih.
Langkahnya terhenti di depan ruang display contoh produk di sebelah kamarnya.
"Mbak, mobil sudah siap . Mau makan malam dulu atau langsung pulang ?"Mela, asisten pribadinya muncul dengan tablet di tangan.
"Langsung pulang, Mel " jawabnya singkat.
"Mbak Sam udah makan malam emang ? Entar maag nya kumat "
Memang hanya Mela yang mempunyai mental baja untuk terus bertingkah sok akrab dengan Boss nya yang super jutek dan irit ngomong dan irit senyum itu.
Tanpa menjawab, Samira meraih kunci mobil dari tangan Mela dan berlalu sesudah mengucap salam pada beberapa karyawannya yang sedang membereskan barang dan mengemaskan lagi .
Aning dan Tyas terkikik geli melihat tampang masam Mela yang jengkel karena di cuekin Bossnya .
"Tahan banting harusnya, MbakMel " kikik Tyas.
Mela mendelik,
"Bae-bae ledekin aku terus, lambat gajian baru tau rasa !"
Aning dan sekawanan anak gadis itu hanya nyengir mendengar ancaman Mela.
***
Mela menjerit gemas melihat template produk baru yang sedang di presentasikan oleh Mika, Marketing Rumah Samira.
Mendengkus kesal, Samira memberi tatapan menegur pada Mela.
Mela nyengir , mengucapkan 'maaf' tanpa suara.
Lalu menggeretakkan rahangnya kuat-kuat menahan gemas .Rancangan baju-baju Samira memang selalu bagus, lucu dan menggemaskan.
Siapapun tidak akan mengira, baju selucu dan sehangat itu di design oleh wanita yang sangat pendiam dan tertutup.
"Ya ampun lucunyaaaaaaa ! "Kali ini Samira betul-betul mendelik ke arah Mela.
Mika menggigit bibirnya kuat-kuat menahan ledakan tawa , melihat Mela nyengir dengan Samira yang mendelik memberinya peringatan.Mata Samira sangat bulat dan besar, jadi ketika melotot, harusnya Mela takut.
Tapi mental Mela kuat sekali, dia malah nyengir.Lagian, kebal kebangetan Si Mela itu dengan kegalakan Mbak Samira, gerutu Mika dalam hati.
"Bakalan Sold out sejam ini mah , mbakkkk"
Astaga, enggak kapok juga Mela.
"Template sama materi promo nya udah oke kan Mbak ? " Mika memastikan.
Mika tidak mau kecolongan lagi dengan Mela yang iya-iya saja dengan materi promo bulan lalu - salah Mika karena tidak memastikan langsung ke Samira - berujung semprotan pedas Samira pada Mika.
Membuat gadis 25 tahun itu menangis di pantry selama sejam. Malang sekali.
Samira mengangguk.
"Di buzz ke semua medsos per siang ini ?"
Samira kembali mengangguk. Menggumamkan terimakasih, dan kembali membuka laptopnya.
"Oke, saatnya hamba sahaya menyingkir dari tahta Baginda Ratu "
Mela mengepalkan tangan ke udara, lalu berlalu dengan derap langkah khasnya yang berisik.Mika tersedak.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Samira
RomanceHidup Samira luluh-lantak , tak dapat di selamatkan, dan berakhir dengan badai perceraian. Kemarahan orang tua yang dia terima, dan tidak ada kawan yang bisa mempertahankan sisi kewarasan. Nyaris membenci semua orang dan mengobarkan kemarahan dengan...